Renungan hari ini:
“TUHAN MEMBERIKAN KEADILAN KEPADA UMATNYA”
Mazmur 135:14 (TB) "Sebab TUHAN akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan sayang kepada hamba-hamba-Nya"
Psalms 135:14 (NET) "For the Lord vindicates his people, and has compassion on his servants"
Berbicara keadilan Allah, kita akan melihat kesaksian dari Kitab Suci yang menekankan keadilan dari Allah, seperti: “Sebab TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajahNya” (Mzm. 11:7). “TUHAN adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang” (Mzm. 116:5). Tetapi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam Kitab Suci, kita sering melihat hal-hal yang seolah-olah menunjukkan bahwa Allah itu tidak adil.
Keadilan merupakan tema yang sangat sentral dalam Kitab Suci. Kata keadilan disebutkan lebih dari seribu kali. Dalam Perjanjian lama, kata yang dipakai untuk keadilan adalah kata ibrani mishpath dan tsedeq/tsedeqah. Keadilan dalam kedua kata ini mengacu baik perihal aspek internal pribadi seseorang maupun menyangkut aspek eksternal yakni perihal relasi seseorang dengan yang lain. Mishpath dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata justice, lebih menekan keadilan sebagai sesuatu yang ada di luar manusia yakni tentang aturan, norma dan hukum. Sedangkan kata tsedeq yang diterjemahkan dengan rightiousness, lebih berbicara perihal integritas pribadi seseorang (orang yang disebut adil). Dengan demikian, keadilan mencakupi baik sebagai sebuah kebajikan (virtue) maupun sebagai tata cara yuridis-perihal bagaimana para hakim menegakkan hukum dengan baik dan adil dan bagaimana rakyat menaati hukum dengan baik dan benar.
Kitab Suci juga menggambarkan keadilan sebagai ciri, sifat dan kualitas pada Allah. Dan kualitas yang sama hendaknya juga dimiliki oleh segenap umat Isreal. Ada beberapa perikop yang memberi pendasaran pada gagasan tersebut: Ulangan 32:4-5 (gunung batu yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia), Mazmur 7:10 (Engkau yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil), Mazmur 119:137 (Engkau adil ya Tuhan dan hukum-hukum-Mu benar), Mazmur 145:17 (Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya), Yesaya 30:18 (sebab Tuhan adalah Allah yang adil, berbahagialah orang yang menanti-nantikan Dia), dan Yesaya 45:21 (Allah yang adil dan Juruselamatku, tidak ada yang lain kecuali Aku).
Pada pengadilan akhir jaman Allah betul-betul akan memberikan keadilan, di mana Ia akan memberikan upah dan hukuman sesuai dengan kehidupan manusia.
Pertama, Allah akan memberikan upah kepada manusia. Hal ini sebenarnya merupakan perwujudan dari kasih ilahi. Upah diberikan, sebenarnya bukan karena kita betul-betul berjasa dan layak menerimanya (Luk. 17:10; 1Kor. 4:7), tetapi karena adanya janji Allah (Ul. 7:9,12-13; Mzm. 58:12; Mat. 25:21,34; Rm. 2:6-7; 1Kor. 4:7).
Kedua, Allah akan memberikan hukuman sebagai perwujudan dari keadilan dan murka Allah (Rm. 2:8-9 ; Rm. 12:19). Perlu diperhatikan bahwa sekalipun manusia tidak berhak dan tidak layak menerima upah, tetapi ia betul-betul layak menerima hukuman.
Di sini keadilan diwujudkan dengan menghukum sesuai dengan hukum Allah. Karena hukum Allah dan Firman Allah sudah menyatakan bahwa orang berdosa akan dimasukkan selama-lamanya dalam neraka (Why. 14:11; Why. 20:10; Why. 21:8), maka nanti kalau Allah betul-betul melakukan hal itu, Ia bertindak adil. Karena itu, marilah kita tunduk kepada keadilan Allah dengan sebaik-baiknya. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar