Renungan hari ini:
“TUHAN ITU BAIK DAN BENAR”
Mazmur 25:8 (TB) "TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat"
Psalms 25:8 (NET) "The Lord is both kind and fair; that is why he teaches sinners the right way to live"
Tentu tidak ada yang bisa menyangkal kebaikan dan kebenaran TUHAN. Manusia tidak ada yang baik dan benar selain manusia Yesus. Artinya, kebaikan dan kebenaran manusia tak setara dengan kebaikan dan kebenaran TUHAN. Namun jika ditanyakan kepada setiap orang apakah TUHAN itu baik kepadanya? Pasti jawabannya bisa beragam. Bisa tergantung situasi yang sedang kita alami, bisa tergantung pengalaman kita, dan jawaban bisa pula berbeda antara yang diucapkan dengan yang dirasakan. Menjalani hidup memang tidak mudah. Kita akan sering berhadapan dengan berbagai kendala yang akan segera merampas sukacita kita dan menggantikannya dengan kesedihan, kekesalan atau bahkan kekecewaan. Di saat seperti itu kita akan melupakan segala kebaikan Tuhan yang sebenarnya nyata dalam hidup kita. Mereka mengira bahwa jika Tuhan itu baik maka itu artinya hidup mereka seharusnya seratus persen tanpa masalah. Padahal seharusnya bukan demikian. Ada kalanya Tuhan menginginkan kita untuk mengalami kesulitan hidup, bahkan untuk berjalan dalam kegelapan, dan itu supaya kita memiliki mental dan iman yang terlatih kuat dan tentu saja agar kita belajar untuk mengandalkan Tuhan sepenuhnya.
Ketika Tuhan menciptakan segalanya pada awal penciptaan, Tuhan memberi sebuah kesimpulan bahwa semua ciptaannya itu bukan hanya baik, tetapi dikatakan “sungguh amat baik” (Kej. 1:31). Tidak satupun yang Dia ciptakan asal-asalan atau tanpa rencana. Jika terhadap alam semesta dan segala tumbuhan, hewan yang ada di muka bumi ini saja Dia rencanakan dengan matang, hingga hasilnya “sungguh amat baik”, apalagi terhadap kita, manusia ciptaanNya yang dibuat sesuai gambar dan rupaNya sendiri (Kej. 1:26), dibuat hampir sama dengan Allah dan diberikan kemuliaan dan hormat (Mzm. 8:5). Kebaikan Tuhan juga nyata di dalam perbuatan-perbuatan baik-Nya bagi manusia.
Dengan tegas Daud mengatakan “TUHAN itu baik dan benar” dalam nas hari ini. Juga pemazmur menegaskan kebaikan TUHAN itu dalam Mazmur 145. Sepanjang pasal 145 Daud berbicara mengenai pujian akan kemurahan atau kebaikan Tuhan bukan hanya terhadap dirinya tetapi terhadap semua manusia, bahkan terhadap segala ciptaan-Nya.
Semua itu menggambarkan kebaikan Tuhan bagi kita. Fakta menarik mengenai kebaikan Tuhan dengan kasih tanpa batas (the unconditional love) bisa pula kita lihat dari apa yang dikatakan Yesus sendiri. Tuhan adalah Allah “..yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar”(Mat. 5:45). Orang yang jahat dan tidak benar pun masih Dia perhatikan. Bukankah itu bukti nyata bagaimana baiknya Allah? Dia tetap memelihara dan merindukan orang-orang seperti ini untuk bertobat. Tuhan tetap menempatkan orang-orang jahat dan tidak benar itu dalam perhatianNya dan terus memberi kesempatan untuk bertobat. Dia bisa saja langsung menghanguskan orang jahat dalam seketika untuk hancur menjadi debu dan segera dilemparkan ke api dan belerang menyala-nyala di neraka, kita tahu pasti bahwa Tuhan lebih dari sanggup dan berhak untuk itu, namun kebaikan dan kasih Tuhan membuatNya untuk terus memberi kesempatan bagi orang-orang jahat untuk segera bertobat dan kembali ke dalam pangkuanNya. Jika kita masih hidup dan punya kesempatan untuk bertobat hari ini, bukankah itu pun merupakan bukti betapa baiknya Tuhan?
Dalam menghadapi hidup seringkali kita melupakan kebaikan Tuhan dan malah terjerumus ke dalam berbagai keputusan-keputusan atau memilih alternatif-alternatif yang salah. Dalam Kisah Para Rasul 14 kita melihat pula bagaimana kecewanya Paulus dan Barnabas ketika mereka ketika melihat rakyat Likaonia malah menyembah dewa saat mukjizat Tuhan dinyatakan atas orang yang sakit.“Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya”(Kis. 14:15) Demikian mereka berseru menegur orang-orang sesat di sana. Lalu mereka melanjutkan: “Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing, namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan“ (Kis. 14:16-17). Mereka tidak menyadari bagaimana kebaikan Tuhan yang sudah hadir selama ini dari generasi ke generasi, malah melupakan itu semua dan pergi menyembah dewa-dewa.
Mungkin kita tidak menyembah dewa, tetapi apakah kita ingat akan semua kebaikan Tuhan baik dalam suka maupun duka, baik dalam keadaan baik maupun buruk? Sudahkah kita benar-benar menaruh pengharapan dalam kesetiaan kita akan Tuhan sepenuhnya, walau apapun yang terjadi atau kita akan pergi kepada alternatif-alternatif sesat yang seolah-olah mampu memberi solusi atas persoalan kita? Apakah kita masih terus mengandalkan harta, orang lain atau terjebak paham okultisme ketimbang menyerahkan segala sesuatu ke dalam tangan Tuhan? Kita akan sulit untuk bisa setia dengan iman kuat kepada Tuhan dan tetap hidup dalam pengharapan apabila kita tidak menyadari betapa baiknya Tuhan selama ini kepada kita. Karena itu, tetaplah kita menyadari bahwa TUHAN itu baik dan benar atas kehidupan kita. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar