Renungan hari ini:
“SALING MENASIHATI DAN MEMBANGUN”
1 Tesalonika 5:11 (TB) "Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan"
1 Thessalonians 5:11 (NET) "Therefore encourage one another and build up each other, just as you are in fact doing”
Sebagai mahkluk sosial kita butuh saling menasihati dan membangun. Artinya kita butuh dorongan dan dukungan orang lain mencapai tujuan kita masing-masing. Hal ini disadari Paulus sehingga ia menasihati jemaat di Tesalonika. Dari nas hari ini sudah jelas Allah menghendaki jemaat-Nya untuk saling menasihati dan saling membangun. Untuk mewujudkan kerinduan Allah ini, maka perlu adanya persekutuan keluarga. Dalam persekutuan anak-anak Tuhan sangat perlu sekali saling memperhatikan satu sama lain karena setiap orang memiliki kelemahan dan kekuatannya masing-masing, sehingga ketika orang lemah dia akan dikuatkan, ketika orang jatuh dia akan dibangkitkan oleh sesama anggota persekutuannya. Jika ada sesama saudara seiman yang berbuat salah akan saling menegur. Intinya membawa jemaat pada kebaikan sesuai ayat Alkitab tentang hidup benar sesuai kebenaran sejati yang diajarkan oleh Allah.
Saling menasihati dan saling membangun diperlukan sikap kerendahan hati satu sama lain. Orang yang menasihati tidak merasa paling benar dan paling pintar, sedangkan yang dinasihati atau ditegur harus membuka hati dan menerima nasihat dari teman seimannya. Orang yang membangun hendaknya membangun iman seseorang, ia harus mengarahkan orang itu untuk lebih mengenal Allah secara pribadi karena ketika seorang mengenal Allahnya, maka dia akan hidup benar di hadapan Allah.
Dasar teguran dan nasihat adalah kasih. Kasih Allah yang menggerakkan seorang menasihati, menegur, dan membangun orang lain. Betapa indahnya ketika umat Tuhan hidup rukun dengan saling mengasihi, menasihati, menegur, dan saling membangun. Hal ini akan terjadi jika satu sama lain memposisikan orang lain lebih utama dari dirinya sendiri, seperti yang tertulis dalam Filipi 2:3. Dengan demikian, hidup anak-anak Allah mendatangkan damai sejahtera, sesuai Roma 14:19, “Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.”
Jemaat di Tesalonika masih sangat muda dan membutuhkan pertolongan dan dorongan. Karena itu Paulus menguatkan jemaat yang masih muda ini dan memberikan contoh-contoh spesifik bagaimana seharusnya mereka hidup sebagai orang percaya dengan sesamanya. Ayat 11 – Saling membangun, dengan cara memberitahu orang lain kualitas yang saudara kagumi dalam diri orang tersebut. Ini membutuhkan ketulusan dan kerendahan hati.
Ayat 12-13 –Menghormati dan menjunjung pimpinan dalam kasih, dengan mencari cara untuk bekerja sama. Menahan kritik yang tidak membangun. Berterimakasih dan mengungkapkan penghargaan bagaimana saudara merasa ditolong melalui kepemimpinan mereka serta hidup dalam damai.
Ayat 14 – Menegor yang tidak tertib, menghibur yang tawar hati, membela yang lemah, dengan cara mengingatkan mereka akan firman Tuhan. Mendukung yang lemah dengan mengasihi dan berdoa bagi mereka. Sabar, pikiran situasi yang mencobai kesabaran saudara, dan rencanakan bagaimana supaya saudara dapat tetap sabar. Karena itu, kehidupan Kristen tidak dapat kita jalani sendiri dengan kekuatan kita, tetapi melalui kuasa Roh Kudus yang ada dalam kita dan yang bekerja di dalam diri sesama kita untuk saling menasihati dan membangun. (rsnh)
Selamat memulai karya dalam Minggu ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar