Renungan hari ini:
KEBEBASAN YANG BERGUNA DAN MEMBANGUN
1 Korintus 10:23 (TB) "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun
1 Corinthians 10:23 (NET) “Everything is lawful,” but not everything is beneficial. “Everything is lawful,” but not everything builds others up
Kata “Segala sesuatu diperbolehkan” dapat diartikan kebebasan. Orang Kristen bisa bertindak bebas berbuat segala apapun. Namun kata “segala sesuatu diperbolehkan” bukan berarti kitab oleh bertindak “semau gue” dan melakukan segala yang jahat di mata TUHAN. Bukan itu maksudna. Kebebasan yang kita milikiki adalah kebebasan yang berguna dan membangun.
Dari ayat ini kita bisa belajar apa yang bisa kita jadikan sebuah dasar pertimbangan dalam menyikapi kebebasan, yaitu: apakah kebebasan itu bermanfaat bagi kita dan sesama atau tidak? Lalu berikutnya, apakah kebebasan yang kita peroleh itu berguna dan membangun kehidupan kita atau tidak? Apakah itu memberkati kota di mana kita tinggal atau malah membuatnya semakin kacau? Ini merupakan hal yang penting untuk kita sikapi dalam alam kebebasan. Sebab apalah gunanya kita melakukan sesuatu apabila itu malah membuat kita semakin menjauh dari Tuhan, semakin menghancurkan hidup kita atau menyengsarakan orang lain? Apakah kita harus tega menghancurkan hidup orang lain hanya demi memuaskan hasrat yang ada dalam diri kita? Itu bukanlah gambaran sikap yang diinginkan Tuhan dalam memberikan kemerdekaan atau kebebasan bagi umat-Nya.
Dalam menyikapi kebebasan ini kita bisa kita baca dalam surat Galatia. "Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih." (Gal. 5:13). Jangan pergunakan kemerdekaan atau kebebasan seenaknya sehingga kita merasa wajar untuk hidup dalam dosa, tetapi hendaklah itu kita pergunakan untuk melayani atas dasar kasih. Alangkah pentingnya memiliki kasih sejati dalam hidup kita, yang akan mampu membuat pola pikir kita berbeda dari pola pikir dunia terhadap arti sebuah kebebasan. Petrus berkata: "Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah" (1 Ptr. 2:16). Sebuah kehidupan yang merdeka seharusnya dipakai untuk menjadi hamba Allah, yang akan memuliakan-Nya lebih lagi, dan bukan untuk berbuat berbagai kejahatan yang akan menghancurkan diri kita sendiri, keluarga kita dan orang lain. Dalam Kristus kita sudah menjadi ciptaan baru, dengan pola pikir yang seharusnya baru pula yang akan memampukan kita untuk menyikapi kebebasan dengan rasa penuh tanggung jawab. Kebebasan diberikan kepada kita bukan untuk membuat segalanya semakin buruk, tetapi justru agar kehidupan manusia bisa semakin baik. Meski mungkin dunia masih berpikir berbeda, janganlah kita malah ikut-ikutan. Mari nyatakan bagaimana bentuk kebebasan yang semestinya seperti apa yang dikatakan firman Tuhan. Inilah saatnya untuk menunjukkan bagaimana cara menyikapi kemerdekaan yang sebenarnya dengan penuh tanggungjawab seperti yang dikehendaki Tuhan.
Tuhan rindu kita melakukan hal-hal yang berguna sehingga dengan demikian kita menjadi produktif dan berdaya guna bagi banyak orang. Namun, Tuhan tidak pernah memaksa kita. Waktu yang diberikan oleh Tuhan kepada kita, alangkah baiknya jika kita mengisinya dengan melakukan hal-hal yang baik dan berguna untuk membangun. Tuhan meminta manusia untuk menimbang dengan baik dengan hal yang akan dilakukan. Manusia sebaiknya memilih hal-hal yang berguna dan membangun. Mari kita menjalani hidup dengan hal-hal yang benar (sesuai dengan firman Tuhan) dan membangun. Sehingga dengan demikian kita dapat memuliakan Tuhan melalui kehidupan kita. Karena itu, gunakanlah setiap kemerdekaan yang kita peroleh untuk memberkati orang lain. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar