Renungan hari ini:
“BERTEPUK TANGAN DAN ELUK-ELUKKANLAH TUHAN”
Mazmur 47:2 (TB) "Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai!"
Psalms 47:1 (NET) "For the music director; by the Korahites; a psalm. All you nations, clap your hands! Shout out to God in celebration!”
Memuji TUHAN itu ada banyak cara. Sebagian di antaranya adalah bertepuk tangan dan mengeluk-elukkan TUHAN. Sering kita jumpai ada banyak orang Kristen yang tidak bersungguh-sungguh dalam memuji Tuhan. Mereka memuji Tuhan ala kadarnya padahal mereka tahu kepada siapa pujian itu ditujukan, bukan kepada manusia, tapi kepada Tuhan, Sang Pencipta langit dan bumi dan segala isinya. Maka dari itu sikap hati dan sikap tubuh kita dalam memuji Tuhan adalah hal yang sangat penting. Saat memuji Tuhan hati kita harus benar, tidak ada ganjalan, harus terbebas dari hal-hal yang negatif: iri hati, amarah, jengkel, sakit hati, benci, dendam, sombong dan sebagainya. Begitu juga sikap tubuh kita turut menentukan.
Pemazmur menggambarkan bagaimana kita bersikap dan mengekspresikan puji-pujian bagi Tuhan:
a. Bersorak-sorai. "Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang benar; bersorak-sorailah" (Mzm.32:11).
b. Bertepuk-tangan. "Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai!" (Mzm. 47:2).
c. Angkat tangan. "Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu" (Mzm. 63:5).
d. Tari-tarian. "Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tari-tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi!" (Mzm. 149:3).
Ketika kita memuji Tuhan dengan sungguh-sungguh dan dengan sikap hati yang benar Tuhan menyatakan hadirat-Nya di tengah-tengah kita, bahkan Ia sendiri bertakhta di puji-pujian kita. Untuk menghormati hadirat Tuhan, selain memuji Dia, kita juga harus menyembahNya. Penyembahan adalah ungkapan penghormatan atas kebesaran, keagungan dan kekudusan Tuhan. Karena itu kita harus menghormati hadirat Tuhan dengan menyembah-Nya, bukan hanya lewat kata-kata saja, tetapi bisa juga melalui sikap bersujud, bertelut, tersungkur, mengangkat tangan dan sebagainya sebagai tanda merendahkan diri dan ketidaklayakan kita di hadapan Tuhan, karena Dia adalah "...Allah yang besar, dan Raja yang besar mengatasi segala allah" (Mzm. 95:3).
Janganlah memuji dan menyembah Tuhan karena kebiasaan, apalagi jika kita tidak hidup dalam kebenaran; niscaya Tuhan tidak akan pernah berkenan kepada puji-pujian kita!
Mari kita bertepuk tangan dan bersorak-sorai memuji Allah kita, Allah kita yang dahsyat. Kunci Kerajaan Allah telah diserahkan kepada Yesus. Karena itu Yesus berkata : "Tidak ada seorang pun akan sampai kepada Bapa kalau tidak melalui Aku"
Berbagahagialah kita semua yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Raja kehidupan kita. Terima dan laksanakanlah ajaran-Nya dalam setiap langkah kehidupan kita, Dia telah mempersiapkan tempat bagi kita semua dalam Kerajaan Allah Bapa di surga. Karena itu, bertepuk tangan dan eluk-elukkanlah TUHAN sepanjang hidup kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar