Renungan hari ini:
TETAP BERTAHAN
Lukas 21:19 (TB) "Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu"
Luke 21:19 (NET) "By your endurance you will gain your lives”
Tetap bertahan berarti kita berusaha hingga akhir hidup. Walau banyak rintangan dan tantangan kita harus tetap bertahan. Orang yang mampu bertahan hingga akhirnya akan beroleh kehidupan. Jika kit abaca nas hari ini secara keseluruhan maka kita akan melihat adanya permusuhan dan peperangan yang membabi buta, saling menghancurkan dan memusnahkan. Kekacauan atau keributan dapat terjadi di sana-sini dan dalam keadaan demikian ada kecenderungan orang untuk hidup dan bertindak seenaknya sendiri, atau bahkan meninggalkan iman kepercayaannya.
Sabda hari ini mengajak dan mengingatkan kita semua agar dalam situasi dan kondisi macam apapun kita tetap setia pada iman kepercayaan kita, karena “Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu”, artinya selamat. Kami percaya bahwa kita semua mendambakan hidup selamat dan damai sejahtera dalam kondisi atau situasi apapun, maka marilah kita senantiasa setia pada iman kepercayaan kita.
Kiranya setelah cukup lama kita berusaha hidup baik, menghayati sabda-sabda Tuhan, berpartisipasi dalam aneka kegiatan ibadat maupun pendalaman iman kita semakin handal dan mendalam dalam hal iman. Maka hendaknya terus diperdalam dan diperkembangkan iman kepercayaan anda kepada Tuhan, agar ketika harus menghadapi aneka kekacauan dan keributan kita tidak mengingkari iman kita dengan hidup seenaknya, mencari keuntungan pribadi.
Dalam keributan dan kekacauan kita dipanggil untuk menjadi saksi iman, orang yang tak tergoyahkan oleh aneka godaan dan rayuan untuk melakukan kejahatan. Ketika secara fisik kita tak mampu mengatasi kekacauan atau keributan, maka hendaknya dihadapi secara spiritual, yaitu dengan berdoa. Percayalah bahwa jika kita sungguh-sungguh berdoa pasti kita akan terbebaskan dari aneka pencobaan, godaan dan rayuan untuk berdosa. ·“Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu" (Why. 15:4). Kutipan ini kiranya mengajak dan mengingatkan kita semua agar dalam situasi dan kondisi apapun kita tetap setia pada iman, tetap beriman pada Penyelenggaraan Ilahi atau Tuhan, “karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu”.
Aneka musibah dan bencana alam memang pada umumnya menyadarkan dan memotivasi orang untuk kembali bersembah sujud kepada Tuhan, meninggalkan cara hidup dan cara bertindak yang tidak sesuai dengan perintah dan kehendak Tuhan. Apakah untuk bertobat atau memperbaharui diri orang harus menunggu adanya korban lebih dahulu? Baiklah kita tidak perlu menunggu adanya korban segera bertobat atau memperbaharui diri, demikian juga tidak perlu menunggu perintah dari orang lain. Saya percaya bahwa kita sekalian setiap hari berdoa, yang berarti berusaha bersembah sujud kepada Tuhan, maka hendaknya kebiasaan tersebut jangan menjadi luntur atau ditinggalkan, melainkan terus-menerus diperkembangkan dan diperdalam sehingga pribadi kita seutuhnya berbakti kepada Tuhan alias hidup suci, bersih dan bermoral. Pendidikan moral atau budi pekerti di dalam keluarga-keluarga maupun di sekolah-sekolah hendaknya menjadi perhatian, dengan kata lain anak-anak sedini mungkin dibiasakan dan dididik secara inklusif dalam kesibukan mereka dalam hal moral atau budi pekerti luhur. Cara atau metode pendidikan moral atau budi pekerti hemat saya pertama-tama melalui tindakan atau perilaku bukan wacana atau omongan. Perilaku atau tindakan kita sendirilah yang akan menjadi hakim bagi kita alias yang menentukan baik atau buruknya pribadi kita. Karena itu, tetaplah bertahan apapun yang terjadi dalam hidup kita karena Tuhan akan memberikan kehidupan yang kekal bagi kita. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar