Selasa, 08 November 2022

Renungan har ini: “TIDAK ADA YANG TERSEMBUNYI BAGI TUHAN” (Yeremia 23:24)

 Renungan har ini:

 

“TIDAK ADA YANG TERSEMBUNYI BAGI TUHAN”



Yeremia 23:24 (TB) "Sekiranya ada seseorang menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak melihat dia? demikianlah firman TUHAN. Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi? demikianlah firman TUHAN" 

 

Jeremiah 23:24 (NET) “Do you really think anyone can hide himself where I cannot see him?” the Lord asks. “Do you not know that I am everywhere?” the Lord asks

 

Nas hari ini hendak memperingatkan kita bahwa kita tidak bisa menyembunyikan diri dari Allah. Kita tidak mungkin menghindari atau memperdayai Allah. Segala sesuatu yang kita lakukan terlihat oleh-Nya. Namun, kita dikuatkan ketika tahu bahwa tidak ada tempat bagi kita di langit atau di muka bumi ini yang lepas dari perhatian Bapa kita di surga. Allah menyertai kita bahkan ketika kita merasa sendirian. Ke mana pun kita melangkah hari ini, kiranya kesadaran akan kebenaran itu menghibur hati dan menguatkan kita untuk tetap taat pada firman-Nya. Allah memperhatikan kita sepenuhnya

 

Kita masih ingat dengan permainan “petak umpat”. Permainan ini adalah jenis permainan mencari dan bersembunyi yang bisa dilakukan minimal 2 orang di dalam rumah atau di luar rumah. Ada yang lucu dalam permainan ini yakni ketika kita kita bermain sama anakkita, lalu kita kena giliran, anakkita bersembuyi, ia masuk dalam kamar lalu muka menghadap ke tembok dan berkata: “sudah papi”. Artinya, kita sudah bisa mencarinya. Anak kita beranggapan apabila mukanya tidak terlihat atau ia tidak melihat kita maka itu artinya ia sudah bersembunyi. Dan kitapun berpura-pura tidak melihatnya agar ia merasa senang bahwa kita tidak menemukannya. Tingkah laku yang lucu bukan? Ya itulah namanya tingkah laku anak-anak.

 

Tingkah laku seperti ini tidak hanya didominasi oleh anak-anak saja. Orang dewasa pun bisa melakukan hal yang sama “lucu seperti anak-anak”. Inilah kelakukan nabi dan iman yang melakukan kejatahan termasuk di rumah Tuhan mereka melakukannya seperti tertulis dalam Yeremia 23:11: “Sungguh, baik nabi maupun imam berlaku fasik, di rumah-Ku pun juga Aku mendapati kejahatan mereka, demikianlah firman TUHAN.” Mereka bernubuat palsu, seolah-olah nubutan mereka memang berasal dari Tuhah datangnya, padalal semua itu datang dari rekaan hati mereka sendiri (Yer. 23:16). Dan nubutan mereka hanya memberi pengharapan sia-sia, mereka berkata kepada orang-orang yang menista firman TUHAN: Kamu akan selamat! Dan kepada setiap orang yang mengikuti kedegilan hatinya mereka berkata: Malapetaka tidak akan menimpa kamu!” (Yer. 23:17). Para nabi berangkapan Tuhan tidak mendengar ketika mereka bernubuat palsu demi nama TUHAN dengan mengatakan: “Aku telah bermimpi, aku telah bermimpi” (Yer. 23:25). Para nabi palsu beranggapan Tuhan tidak maha hadir, mahatahu, maha melihat sehingga mereka seenak-enaknya melakukan dosa. Itulah sebabnya Tuhan berkata: Masakan aku ini hanya Allah yang dari dekat, demikianlah firman TUHAN, dan bukan Allah dari jauh? Sekiranya ada seseorang menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak melihat dia? Demikianlah firman TUHAN. Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi? Demikianlah firman TUHAN (Yer. 23:23-24).

 

Ingat dalam hal, kejahatan, dosa, keinginan jahat atau keinginan lainnya, kita tidak bisa bermain “petak umpat dengan Tuhan”, sebab Tuhan maha hadir, mahatahu, maha melihat. Ketika kita tergoda ingin melakukan apa yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, ingatlah bahwa Tuhan sedang mengawasi kita, “mata Tuhan menjelajah seluruh bumi” (2 Taw. 16:9). Allah tidak hanya Allah dari dekat, Allah dari jauh, Allah yang memenuhi langit dan bumi, tetapi Dia juga Allah yang diam dalam diri kita (Rm. 8:9, 11; 1 Kor. 3:16; 1 Yoh. 4:4). Mari kita taat dengan suara Tuhan yang berbicara dari dalam diri kita. Karena itu, mari kita membangun satu persekutuan yang intim dengan Tuhan setiap saat, agar kita semakin peka suara Tuhan dan dapat mengetahui mana yang harus kita lakukan dan mana yang tidak harus kita lakukan. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA I Minggu, 19 Mei 2024 “KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSEKUTUKAN” (Kisah 2:1-13)

  KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA I  Minggu, 19 Mei 2024   “KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSEKUTUKAN” Kotbah: Kisah 2:1-13   Bacaan: Kejadian 41:37-42 ...