Minggu, 14 Juni 2020

Renungan hari ini: ALLAH TURUT BEKERJA DALAM SEGALA SESUATU

Renungan hari ini:

ALLAH TURUT BEKERJA DALAM SEGALA SESUATU



Roma 8:28 (TB) "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah"

Romans 8:28 (NET) "And we know that all things work together for good for those who love God, who are called according to his purpose”

Sejak penciptaan dunia dan segala isinya hingga kini ALLAH tidak pernah behenti bekerja untuk kebaikan dunia dan segala isinya. Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia. Artinya bahwa Allah tidak pernah lepas tangan sebab Dia dapat mengkondisikan segala sesuatu dalam rangka memberikan hal-hal yang baik kepada kita yang mengasihi Dia. 

Kata segala sesuatu berarti segala situasi dan kondisi, termasuk hal-hal yang buruk dan tidak mengenakkan sekalipun.  Karena itu penting sekali kita belajar memahami cara Tuhan bekerja, karena Ia tidak pernah menjanjikan bahwa hidup orang percaya itu bebas dari masalah.  Ingat!  Tanpa melewati ombak dan gelombang tidak akan pernah dihasilkan seorang nahkoda yang handal!  Justru di balik masalah selalu ada maksud dan rencana Tuhan yang indah, salah satunya adalah untuk menarik kita semakin mendekat kepada-Nya dan belajar bergantung kepada-Nya.

Kita bukanlah orang-orang yang mudah putus asa, bersungut-sungut, dan mempersalahkan Allah, jika kita dapat memahami cara kerja Allah. Maka kita juga tidak akan pernah menuduh Allah melakukan yang kurang pantas kepada kita. Mengapa? Karena dalam tindakan Allah selalu memberikan kebaikan kepada kita dan hal itu tidaklah selau seperti apa yang kita inginkan dan tidak seperti yang kita gambarkan. Bangsa Israel sempat bersungut-sungut ketika Tuhan memimpin mereka keluar dari tanah Mesir dan melewati padang gurun yang di pimpin oleh Musa dengan tujuan membebaskan mereka dari perbudakan dan membawa mereka ketanah perjanjian itulah kebaikan Tuhan. 

Tetapi bangsa Israel tidak memahami bahwa itu adalah proses bagi mereka agar sampai kepada tujuan mereka, yaitu ke tanah kanaan. Tetapi banyak yang bersungut-sungut dan mempersalahkan Musa, seakan-akan Musa menipu mereka. Karena mereka tidak paham akan cara kerja Allah. Bahkan mereka meminta kepada Musa untuk kembali ke mesir karena di mesir mereka bisa makan daging sepuasnya. Contoh dalam Alkitab tentang Marta dan Maria yang sempat berargumentasi kepada Yesus, ketika Lazarus sakit dan belum mati, Firman Allah mencatat bahwa Yesus sengaja tinggal dua hari di tempat yang lain. Dan telah mendengar kabar bahwa Lazarus sudah mati dan telah empat hari dalam kubur. Maria dan Marta pun berkata: Tuhan, sekiranya Kau ada disini saudaraku itu tidak akan mati. Seolah-olah Maria dan Marta menganggap bahwa Yesus itu tidak perduli dan mereka menganggap bahwa pertolongan Tuhan sudah terlambat (Yoh. 11: 5-6).

Allah tidak pernah merancangkan hal-hal yang jahat atau menginginkan rancangan kecelakaan bagi kita (Yer. 29:11). Sebaliknya bahwa Allah selalu menginginkan hal-hal yang baik kepada kita sebagai umat-Nya. Sebagai bapa yang ada di dunia tahu memberI yang terbaik kepda anaknya, apalagi Bapa kita yang ada di sorga Dia pasti memberikan yang lebih baik kepada kita (Mat. 7: 11).  

Cara Kerja Allah.
Timbul pertanyaan kita sekarang, bagaimanakah cara kerja Allah untuk menyiapkan yang terbaik bagi kita? 

Pertama, Allah bekerja tidak pakai jalan pintas. Dalam hal untuk menyiapkan yang terbaik bagi kita, Tuhan tidak pernah memakai jalan pintas atau cara yang instan, kadang kala kita dibawa ke padang gurun yang kering dan tandus. Hari-hari ini banyak orang maunya serba instan tetapi Tuhan tidak memakai cara itu dalam mendatangkan kebaikan bagi kita (Kel. 13:17). Bagi Allah proses lebih penting dari pada jawaban doa kita, kita mau cepat dan instan. Tetapi Tuhan mau agar kita mampu di dalam menjalani proses. Ada banyak contoh di Alkitab orang-orang yang hidup dalam proses bukan serba cepat atau instan yaitu: 
·      Musa: ingin cepat jadi seorang pemimpin tetapi Tuhan membawa dia ke padang gurun selama 40 tahun untuk memimpin bangsa Israel yang tegar tengkuk. 
·      Yusuf: bermimpi bahwa dia akan jadi seorang pemimpin tetapi dia harus menjalani proses, dia harus di buang ke sumur tua dan dijual menjadi budak di tanah Mesir yang dilakukan oleh saudara-saudaranya. Lewat itulah Yusuf sampai ke Mesir dan kemudian dia menjadi seorang perdana mentri. Oleh sebab itulah Yesus berkata kepada murid-Nya, jika engkau setia dalam perkara yang kecil maka engkau akan di percayakan perkara yang lebih besar. (Mat. 25:23 ) 

Kedua, Allah mau memberdayakan potensi yang ada pada kita. Karunia atau talenta yang ada harus kita kembangkan dan Tuhan juga mau memakai kita. Artinya bahwa Tuhan tidak mau menyiapkan yang terbaik kepada orang yang malas dan jangan bermimpi bahwa Tuhan mau mengerjakan yang terbaik dan masa depan yang penuh harapan, jika kita hanya tidur, malas dan bersantai-santai di rumah. Tetapi harus ada usaha yang harus kita lakukan (2 Raj. 4:1-7).  Kita harus memberdayakan potensi dan talenta kita. Tuhan yang akan menyempurnakan, itulah cara Allah bekerja dalam hidup kita dan bukan memberi kita unag tunai, tetapi dengan apa yang kita miliki yaitu talenta dan kemampuan yang ada. Kita semua memiliki potensi atau talenta, ada 5, 2 dan 1 (Mat. 25 ). Bagi mereka yang tidak mengembangkan talentanya, akan diambil dari padanya (Mat. 13:10-12). Artinya, yang memiliki perbendaharaan pengetahuan tentang kerajaan sorga dia akan semakin diberi dan orang yang tidak memiliki perbendaharaan akan semakin miskin (Mat. 25:28, Luk. 8:18). 

Ketiga, Allah bekerja berdasarkan Hukum keseimbangan. Artinya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik kepada kita, seimbang dengan apa yang kita lakukan. Karena apa yang engkau tabur itulah yang akan engkau tuai (Gal. 6:7). Jangan kita bermimpi untuk menuai yang baik jika kita sedang menabur yang tidak baik (Mat. 6:12).

Dalam tiga hal ini, kalau kita paham cara Allah bekerja maka tidak ada peluang bagi kita untuk bersungut-sungut, tetapi sebaliknya iman kita akan semakin kuat menantikan yang terbaik dari rencana Tuhan. Karena itu, mari kita tingkatkan kinerja kita setiap hari karena Allah turut bekerja bersama kita meraih cita dan asa kita ke masa depan. (rsnh)


Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “MENGASIHI MUSUH DAN BERBUAT BAIK TANPA MENGHARAPKAN IMBALAN” (Lukas 6:35)

  Renungan hari ini:   “MENGASIHI MUSUH DAN BERBUAT BAIK TANPA MENGHARAPKAN IMBALAN”   Lukas 6:35 (TB2) "Tetapi, kamu, kasihilah musuhm...