Senin, 22 April 2024

Renungan hari ini: “MEMANDANG HIDUP DENGAN PERSPEKTIF YANG LEBIH LUAS DAN KEKAL” (2 Korintus 5:1)

 Renungan hari ini:

 

“MEMANDANG HIDUP DENGAN PERSPEKTIF YANG LEBIH LUAS DAN KEKAL”



2 Korintus 5:1 (TB2) "Karena kami tahu bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia" 

 

2 Corinthians 5:1 (NET) "For we know that if our earthly house, the tent we live in, is dismantled, we have a building from God, a house not built by human hands, that is eternal in the heavens"

 

Nas hari ini mengajak kita untuk memandang hidup ini dengan perspektif yang lebih luas dan kekal. Ketika kita memikirkan tentang kerentanan dan sementara dari segala sesuatu di dunia ini, kita diingatkan bahwa kehidupan ini hanyalah sementara. Kemah tempat kediaman kita di bumi, yang merupakan lambang dari segala sesuatu yang kita anggap penting di dunia ini, dapat dibongkar dan lenyap.

 

Namun, di tengah kekayaan dunia yang fana, kita diajak untuk memandang ke arah keabadian yang telah disediakan oleh Allah. Tempat kediaman di surga yang telah dijanjikan bagi kita adalah suatu realitas yang kekal dan tak tergantikan oleh apa pun di dunia ini. Hal ini mengingatkan kita bahwa hidup ini adalah persiapan bagi tempat kediaman kekal di surga. Dalam pandangan yang lebih luas, ayat ini mengajak kita untuk melepaskan keterikatan kita terhadap hal-hal duniawi yang fana dan untuk fokus pada apa yang abadi. Ini adalah panggilan untuk hidup dengan visi yang lebih tinggi, memandang segala sesuatu dari perspektif kekekalan yang diberikan oleh iman kita kepada Allah.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Dari nas hari ini, kita dapat merenungkan beberapa hal yang penting:

 

Pertama, keterikatan terhadap dunia ini. Ayat ini mengingatkan kita akan sifat sementara dari kehidupan di dunia ini. Kemah tempat kediaman kita di bumi, yang melambangkan segala hal yang kita anggap penting dan stabil di dunia ini, dapat dibongkar. Ini adalah pengingat bahwa apa pun yang kita miliki di dunia ini tidak bersifat abadi dan akan berakhir suatu hari nanti.

 

Kedua, janji surga. Meskipun segala sesuatu di dunia ini bersifat sementara, Allah telah menjanjikan suatu tempat kediaman di surga bagi kita yang kekal dan tak ternilai harganya. Ini adalah janji yang menenangkan dan memberikan harapan bagi kita sebagai umat-Nya. Surga adalah tempat di mana tidak akan ada lagi kesedihan, penderitaan, atau kehancuran, tetapi hanya kebahagiaan dan kekekalan bersama Allah.

 

Ketiga, kepercayaan dan harapan. Ayat ini menegaskan bahwa kita dapat memiliki keyakinan dan harapan yang kokoh dalam janji Allah. Kita tidak perlu takut akan apa pun yang terjadi di dunia ini, karena kita tahu bahwa Allah telah menyiapkan sesuatu yang jauh lebih baik bagi kita di surga. Ini memanggil kita untuk hidup dengan keyakinan yang kuat akan janji Allah dan untuk menempatkan harapan kita sepenuhnya pada-Nya. 

 

Dengan merenungkan ayat ini, kita diingatkan untuk tidak terlalu terikat pada dunia ini dan untuk mengarahkan pandangan dan harapan kita pada janji kekekalan yang telah diberikan oleh Allah. Ini memotivasi kita untuk hidup dengan visi yang lebih tinggi, mengutamakan hal-hal yang abadi daripada hal-hal yang sementara di dunia ini. Karena itu, mari kita tinggalkan kekhawatiran dan keterikatan kita pada dunia ini, dan mari kita fokus untuk membangun hidup yang sesuai dengan keabadian yang telah dijanjikan oleh Allah. Sebab hanya di dalam-Nya, kita menemukan tempat kediaman yang benar-benar kekal dan abadi. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “KEKUATAN IMAN DAN KEYAKINAN DALAM MENGHADAPI BADAI KEHIDUPAN” (Markus 4:38)

  Renungan  hari ini:   “KEKUATAN IMAN DAN KEYAKINAN DALAM MENGHADAPI BADAI KEHIDUPAN”   Markus 4:38 (TB2) Yesus sedang tidur di buritan mem...