Senin, 24 Mei 2021

Renungan hari ini: “BUAH ROH” (Galatia 5:22)

 Renungan hari ini:

 

“BUAH ROH”




 

Galatia 5:22 (TB) "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan" 

 

Galatians 5:22 (NET) "But the fruit of the Spirit is love, joy, peace, patience, kindness, goodness, faithfulness"

 

Buah Roh Kudus (bahasa Yunani: karpos - καρπος = "buah"; pneumatos – πνεσματος = "roh") adalah istilah Alkitab yang merangkum 9 sifat nyata dari hidup Kristen yang sejati menurut rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia 5. Meskipun tertulis ada 9 sifat (atau "atribut"), tetapi istilah aslinya dalam bahasa Yunani untuk "buah" adalah kata tunggal, menegaskan bahwa hanya ada satu macam "Buah", dengan 9 sifat. Di seluruh Alkitab, orang saleh diibaratkan seperti pohon, dan di pasal ini Paulus menjelaskan buah macam apa yang dihasilkan oleh "pohon yang baik" yaitu orang saleh atau orang benar. Buah ini akan dihasilkan oleh mereka yang sungguh-sungguh bertobat, yang menjadi pengikut sejati Yesus Kristus. Sebaliknya, jika seseorang tidak menghasilkan buah ini, ia bukanlah seorang Kristen sejati.

 

"Buah" Roh yang dipakai di sini berbentuk tunggal, artinya adalah 9 cita rasa ini adalah satu kesatuan yang harus dimiliki oleh orang yang percaya. Buah Roh yang dihasilkan di dalam kita bukanlah "sembilan buah yang berbeda", tapi satu "buah" tunggal diwujudkan dalam sembilan kualitas yang berbeda. Ini mengingatkan kita bahwa Roh Kudus menghasilkan buah-Nya dalam diri kita secara keseluruhan - tidak ada musim buah "kasih", terus buah "sukacita" adalah musim berikutnya, kemudian "perdamaian" musim 

berikutnya, dan seterusnya. 

 

Kesembilan karakter buah Roh itu dapat dikelompokkan menjadi 3, yakni: pertama, karakter yang berhubungan dengan Allah (Kasih, Sukacita, Damai sejahtera). Kedua, karakter yang berhubungan dengan sesama (Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan). Ketiga, karakter yang berhubungan dengan diri sendiri (Kesetiaan, Kelemahlembutan, Penguasaan diri/Kontrol diri).

 

Pertanyaan kita adalah apakah dampak buah roh dalam kehidupan orang percaya? Ada beberapa dampak yang kelihatan dari kehidupan orang yang dipenuhi buah Roh, yakni:

 

Pertama, akan menjadi garam dan terang (Yes. 60:1). Buah sebuah pohon tidak dinikmati oleh pohonnya sendiri. Daging dari buah tersebut dinikmati oleh binatang atau manusia yang memakannya. Demikian juga dengan buah Roh. “Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran” (Ef. 5:8-9).

 

Kedua, orang percaya yang menghasilkan buah roh pasti akan berdampak kepada orang lain disekitarnya. Rasul Paulus mengatakan orang yang menghasilkan buah adalah karena mereka hidup sebagai anak-anak terang. Nabi Yesaya menulis mengenai terang: “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu” (Yes. 60:1)

 

Ketiga, orang percaya dipanggil untuk menjadi terang karena kemuliaan Tuhan sudah kita dapatkan ketika Roh Kudus tinggal dalam hidup kita. Kita bukanlah sumber terang, tetapi sumber terang itu sudah tinggal di dalam kita. Oleh karena itu kita bisa menjadi saluran atau cerminan terang Tuhan dengan cara berbuah.

 

Ternyata kita memang ditetapkan oleh Tuhan untuk menjadi terang yang dapat dilihat oleh orang lain seperti kota yang di atas gunung atau pelita di atas kaki dian. Artinya kita diselamatkan bahkan diberikan Roh Kudus untuk mendiami kita, supaya kita menjadi kesaksian bagi orang lain dengan tujuan mereka menjadi percaya dan memuliakan Tuhan. Menghasilkan buah Roh; tujuan akhirnya adalah agar orang lain dapat menikmati buah dari kehidupan kita mengikut Yesus, sehingga pada akhinya mereka pun akan mengikut Yesus sebagai dampak kesaksian hidup kita. Karena itu, mari tunjukkan dampak buah Roh yang ada pada kita kepada keluarga, Gereja dan Masyarakat kita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “MENGASIHI MUSUH DAN BERBUAT BAIK TANPA MENGHARAPKAN IMBALAN” (Lukas 6:35)

  Renungan hari ini:   “MENGASIHI MUSUH DAN BERBUAT BAIK TANPA MENGHARAPKAN IMBALAN”   Lukas 6:35 (TB2) "Tetapi, kamu, kasihilah musuhm...