Senin, 04 Juli 2022

Renungan hari ini: “ALLAH PENGUJI HATI DAN BERKENAN KEPADA KEIKHLASAN” (1 Tawarikh 29:17)

 Renungan hari ini:

 

“ALLAH PENGUJI HATI DAN BERKENAN KEPADA KEIKHLASAN”


 

1 Tawarikh 29:17 (TB) "Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita"

 

1 Chronicles 29:17 (NET) "I know, my God, that you examine thoughts and are pleased with integrity. With pure motives I contribute all this; and now I look with joy as your people who have gathered here contribute to you"

 

Doa Daud di atas mengajarkan kepada kita pengenalan akan Allah yang menyeluruh. Di satu sisi, Daud mengatakan bahwa Allah adalah penguji hati. Ia berkenan akan keikhlasan dan Ia menghendaki persembahan yang diberikan dengan sukarela, sukacita, dan tulus ikhlas oleh umat-Nya. Di sisi lain, Daud juga memohon agar Allah memelihara kecenderungan hati segenap bangsa Israel yang demikian dan supaya Ia meneguhkan hati mereka agar tetap tertuju kepada-Nya (1 Taw. 29:18). Dengan kata lain, Raja Daud menyadari bahwa hati yang menyembah serta hati yang senantiasa condong kepada Allah sesungguhnya berasal dari Allah sendiri. Tuhanlah yang bekerja di dalam hati setiap orang agar mereka mampu menyembah kepada-Nya dengan sikap hati yang benar dan agar mereka senantiasa setia kepada-Nya. Rasul Paulus juga menegaskan hal yang serupa dengan mengatakan: “karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya (Flp. 2:13).

 

Allah kita adalah Allah yang menuntut penyembahan dari umat-Nya. Oleh karenanya, kita harus hormat dan takut kepada-Nya. Namun, Allah kita juga adalah Allah yang memampukan umat-Nya untuk menyembah-Nya seturut dengan kehendak-Nya. Oleh karenanya, kita harus bersyukur dan bersorak kepada-Nya. Demikianlah hendaknya kita mengenal Dia. Jika Ia meminta sesuatu dari kita, maka Ia juga akan memberikannya kepada kita agar kita mampu menyerahkannya kembali kepada-Nya. Jika Ia menuntut sesuatu dari kita, maka Ia juga akan memampukan kita untuk memenuhi tuntutan-Nya tersebut. Betapa berbahagianya kita memiliki Allah yang sedemikian baik dan murah hati. Terpujilah nama-Nya untuk selama-lamanya.

 

Dalam nas hari ini kita juga belajar bahwa Allah berkenan kepada keikhlasan hati kita dalam memberikan ucapan syukur kepada Allah. Kata ikhlas memiliki arti bersih, tulus. Sinonim dari ikhlas adalah rela atau sukarela. Artinya dalam memberi tidak memiliki maksud lain selain tulus dan rela. Memberi bukan hanya berarti menolong, sebab seringkali Tuhan menggerakkan kita untuk memberi kepada orang yang tidak membutuhkan pertolongan secara langsung. Tetapi ada rencana Tuhan di balik pemberian tersebut.

 

Pemberian dengan ikhlas mestinya tidak menuntut balas apalagi berhutang budi dan setiap pemberian mesti dibalas dengan minimal setimpal. Keikhlasan TUHAN tidak dapat dibandingkan dengan apa yang kita miliki untuk membalas kepada TUHAN. Tetapi kita belajar dari Firman TUHAN hari ini  Ungkapan Daud bahwa Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka akupun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita. Bagaimana respon kita kepada TUHAN yang dengan penuh keikhlasan telah mengaruniakan Tuhan Yesus Kristus menjadi tebusan bagi dosa-dosa kita? Tuhan mengasihi orang-orang yang memberi dengan tulus dan rela. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita (2 Kor. 9:7).

 

Janganlah ada sikap hati yang terpaksa ketika memberi karena tidak mendatangkan berkat. Sadarilah semua yang ada pada kita adalah milik Tuhan (1 Taw. 29:16).  Jadi jika Tuhan meminta milik-Nya yang dititipkan kepada kita, itu adalah hak-Nya. Banyak orang masih bergumul dalam memberi perpuluhan maupun persembahan kepada Tuhan, karena tidak menyadari semua yang ada padanya adalah milik Tuhan. Karena itu, serahkanlah seluruh totalitas hidup kita dengan penuh keikhlasan kepada Dia yang adalah sumber kehidupan. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “KEKUATAN IMAN DAN KEYAKINAN DALAM MENGHADAPI BADAI KEHIDUPAN” (Markus 4:38)

  Renungan  hari ini:   “KEKUATAN IMAN DAN KEYAKINAN DALAM MENGHADAPI BADAI KEHIDUPAN”   Markus 4:38 (TB2) Yesus sedang tidur di buritan mem...