Senin, 03 Agustus 2020

Renungan hari ini: TUHAN MEMBALAS PERBUATANMU

Renungan hari ini:

TUHAN MEMBALAS PERBUATANMU



Rut 2:12 (TB) "TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung" 

Ruth 2:12 (NET) "May the Lord reward your efforts! May your acts of kindness be repaid fully by the Lord God of Israel, from whom you have sought protection!”

Pertolongan yang kita terima dari orang lain sebenarnya memiutangi TUHAN. Sebab saat kita melakukan kebaikan kepada orang lain, TUHAN pun akan memberikan kebaikan kepada kita. Bukan dari orang yang kita tolong, melainkan dari orang lain yang sama sekali kita tidak tahu.

Pertemuan Rut dan Boas ini menjadi titik balik dari kisah sebelumnya yang diwarnai dengan kesedihan karena penderitaan yang berat dan berangsur-angsur mulai naik menuju pada kebahagiaan. Dalam nas ini kita melihat perjumpaan Rut yang setia mengikut mertuanya Naomi (janda yang rela mengikut mertuanya kembali ke Yehuda – 1: 16) dengan Boas yang bermurah hati.

Pengakuan iman dan dan kesetiaan Rut sungguh nyata dari perbuatannya yang berinisiatif melakukan sesuatu untuk kelangsungan hidupnya dan juga mertuanya. Di ladang, Rut memperlihatkan kegigihannya memungut bulir-bulir jelai (2:7). Hal ini menarik perhatian Boas untuk mencari tahu tentang Rut, kemurahan hati Boas semakin besar, setelah mengetahui bahwa Rut adalah perempuan yang bersama Naomi pulang dari Moab (2:6).

Dari kisah ini, kita dapat melihat bahwa seberat apapun penderitaan yang kita hadapi, kasih setia Tuhan akan senantiasa memelihara hidup orang yang beriman. Dibalik kisah perjumpaan Rut dan Boas, Tuhan tetap bekerja menuntun hidup orang beriman. Seberat apapun penderitaan yang kita hadapi, bukan artinya kita tidak dapat berbuat baik. Demikian dengan Rut, yang tetap dapat melakukan yang terbaik bagi mertuanya. Hal ini tentu semakin membuka hati Boas untuk menyatakan kemurahan hatinya.

Kemurahatian Boas kepada Rut diperlihatkannya bukanlah sebagai perbuatan yang harus dipuji, sebab Boas merasa yakin bahwa Tuhan yang menuntun hidup Rut. Di ayat 12 dikatakan “TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung.”

Hati Boas yang terbuka untuk bermurah hati semata-mata hanyalah karena memahami kasih setia Tuhan kepada Rut. Boas melihat jauh ke depan bahwa kebaikannya kepada Rut tidak hanya karena keuletan dan juga karena kerabat dekat, tetapi yang jauh lebih besar bahwa Tuhan memakai dirinya menjadi saluran kasih setia Tuhan. Hal ini mengingatkan kita dengan apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati" (Luk. 6:36) dan juga nasehat Paulus di Filipi 2: 5 “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus”. Menghidupi kasih kepada sesama tidak memandang siapa yang mau dikasihi, tetapi kita mau memiliki pikiran dan perasaan yang terdapat pada Yesus, yaitu kasih-Nya kepada semua ciptaan-Nya.

Hal seperti ini terkadang membuat banyak orang untuk membatasi diri untuk membantu sesamanya. Terkadang kebaikan yang kita tunjukkan hanyalah karena balas budi dan juga karena dia adalah keluarga dekat. Namun ketika ada orang yang bukan dekat dengan kita, bahkan mungkin pernah menyakiti kita, apakah ada pada kita kasih untuk member pertolongan?

Solidaritas kita kepada sesama bukan melihat siapa yang hendak kita tolong, namun yang harus yakini bahwa Tuhan ingin memakai kita sebagai saluran kasih setia Tuhan kepada manusia. Kita teringat akan apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus di Matius 25: 35+40 “Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku”; “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Karena itu, janganlah berhenti berbuat baik kepada siapa pun, sebab kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada kita pada saat yang kita butuhkan. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “KEKUATAN IMAN DAN KEYAKINAN DALAM MENGHADAPI BADAI KEHIDUPAN” (Markus 4:38)

  Renungan  hari ini:   “KEKUATAN IMAN DAN KEYAKINAN DALAM MENGHADAPI BADAI KEHIDUPAN”   Markus 4:38 (TB2) Yesus sedang tidur di buritan mem...