Sabtu, 07 April 2018

KOTBAH PASKAH II: “KOMUNITAS YANG DIPULIHKAN DAN DIUTUS”

KOTBAH PASKAH II
Sabtu, 07 April 2018
Minggu, 08 April 2018

KOMUNITAS YANG DIPULIHKAN DAN DIUTUS
Yohanes 20:19-31


Hari ini kita merayakan Paskah II. Pada perayaan Paskah II ini kita akan membahas tema “Komunitas yang dipulihkan dan diutus”.Kita tahu saat itu para murid masih dalam suasana ketakutan karena TUHAN dan Guru mereka dibunuh di kayu salib. Mereka mengurung diri di satu tempat bahkan mereka mengunci pintu-pintu agar tidak seorang pun bisa menangkap mereka (ay. 19). Komunitas para murid berada pada situasi yang gawat dan jiwa mereka pun pasti tidak stabil dan tidak aman. Mereka dibayang-bayangi kematian seperti Yesus karena semua orang sudah tahu bahwa mereka adalah murid Yesus yang sudah mati disalibkan itu. Pastilah mereka beranggapan bahwa mereka juga akan ditangkap dan dibunuh seperti Yesus. 

Selain itu, mereka pastilah kecewa karena Yesus yang dianggap mereka sebagai TUHAN ternyata mati di kayu salib di Golgota. Bagaiamana lagi cara mereka untuk mengajak orang memercayai Yesus? Karena Yesus sendiri telah mati di kayu salib. Mereka ketakutan keluar karena mereka takut dicap pembohong sebab Yesus yang dianggap pemimpin orang Yahudi itu ternyata tak berdaya dan kalah di kayu salib.

Komunitas yang ketakutan dan tidak aman itu membutuhkan seseorang yang bisa memulihkan keadaan mereka. Seseorang yang bisa menghibur dan menjamin bahwa mereka tidak akan ditangkap dan dibunuh seperti Yesus di Golgota. Tetapi siapakah yang akan datang yang akan bertindak sebagai pemulih dan penjamin hidup mereka agar bisa kembali beraktivitas, bekerja dan melayani para umat yang sudah terlanjur percaya kepada Yesus. 

Di tengah keadaan yang menakutkan itu, datanglah Yesus ke komunitas mereka. Kedatangan Yesus ke tengah-tengah komunitas murid yang ketakutan itu membawa Kabar Baik bagi mereka. Yesus bertindak sebagai seorang pemulih keadaan. Yesus datang untuk memulihkan hati dan jiwa para murid yang sudah tiga hati di dalam ketakutan dan ketidaknyamanan.

Ketika Yesus memasuki ruangan dan tinggal dalam komunitas yang berduka dan bersedih itu, maka ada pemulihan besar bagi para murid.

Apakah yang Yesus bawa kepada komunitas murid yang penuh rasa takut kepada orang-orang Yahudi?

Pertama,Yesus membawa“Damai Sejahtera” (ay. 19).Tentu ini seperti petir di siang bolong, semua perasaan negatif tadi telah berubah menjadi sukacita. Kehadiran Tuhan dalam hidup manusia adalah membawa sukacita. Apapun situasi yang sedang terjadi “Damai Sejahtera Tuhan” akan membuat kita berada diatas segala yang terjadi. Kita bukan lagi berada di bawah tekanan ketakutan, rasa bersalah dan kesedihan itu, tetapi kita telah diangkat oleh Tuhan untuk mengaturnya dengan kuasa pertolongan Tuhan.

Kedua,Yesus berulang-ulang membawa “Damai Sejahtera” (ay. 26). Mengapa diulang-ulang membawa damai sejahtera? Karena untuk memulihkan suatu keadaan kita harus melakukannya berulang-ulang. Sebab tidak semua orang bisa pulih total hanya dalam satu kali pertemuan. Saat pertama kali Yesus datang memulihkan komunitas para murid, Thomas tidak berada di sana. Lalu Yesus datang kali kedua memulihkan mereka agar semua murid mengalami pemulihan total. Dengan pemulihan yang total diharapkan para murid memiliki kebahagiaan yang sama dan kekuatan yang sama untuk melakukan tugas yang akan diberikan Yesus kepada mereka.

Ketiga, Yesus menunjukkan bukti penyaliban-Nya (ay. 27).Untuk memulihkan orang yang lemah imannya, Yesus memberikan bukti fisik kepadanya. Ketika Tomas belum mengalami pemulihan yang sempurna kalau tidak melihat bukti kebangkitan Yesus, maka Yesus sendiri menampakkan Diri dan memperlihatkan bekas luka itu kepada Tomas. 

Keempat,Yesus memberikan pengajaran “Berbahagialah orang yang tidak melihat, namun percaya” (ay. 28).Dalam memulihkan komunitas yang ketakutan, Yesus memberikan pengajaran yang menguatkan iman mereka. Menurut pemulihan seseorang dari rasa takut cukup dengan iman dan percaya. Tidak perlu pembuktian agar terjadi pemulihan. Ketika Tomas sulit pulih karena tidak melihat, maka Yesus memberikan buktinya. Dan orang yang selalu meminta bukti, maka dia akan merasa malu di hadapan TUHAN. Hanya kalimat pendek yang bisa diucapkan oleh Tomas: “Ya Tuhanku dan Allahku”. Tomas merasa malu karena harus ditunjukkan bukti dulu baru percaya. Itulah sebabnya Yesus memberikan pengajaran, “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”. Dalam hal iman kepada Tuhan, percaya kepada sesuatu yang tidak dilihat bukanlah sama artinya dengan mempercayai yang tidak masuk diakal, tetapi kita sedang mempercayai kuasa yang mengatasi segala akal dan pikiran. Tuhan Yesus menyatakan berbahagialah kita saat ini yang mempercayaiNya walaupun kita bukan lagi berada pada sejarah ketika Yesus menyatakan diri sebagai manusia.

Walaupun kita bukanlah saksi sejarah bagaimana perbuatan Tuhan di dalam Yesus Kristus nyata dalam dunia ini, tetapi kita orang percaya mendapatkan kuasa-Nya dan merasakannya hingga saat ini. Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya. Tuhan bekerja dan berkarya hingga saat ini dalam kehidupan manusia. Maka apapun yang boleh terjadi dalam kehidupan kita, iman akan berbuahkan sukacita dalam kehidupan kita, yang memampukan kita berbuat dan berkarya didalam kuasa Tuhan.

Setelah para murid mengalami pemulihan yang dilakukan oleh Yesus sendiri, maka para murid sudah merasakan ketenangan dan kebahagiaan. Mereka tidak akan takut lagi keluar rumah untuk bersaksi kepada umat bahwa Yesus telah hidup kembali, bangkit dari kematian-Nya.

Lalu apakah tugas yang diberikan Yesus kepada para murid yang sudah mengalami pemulihan itu?
Pertama,Yesus mengutus para murid ke dunia ini (ay. 21). Yesus adalah utusan Bapa yang datang ke dunia ini untuk menebus dan menyelamatkan dunia ini. Tugas Yesus telah dilakukan-Nya dengan baik. Ia telah memberikan pengajaran, teladan, dan kasih-Nya yang luar biasa untuk menolong dan membebaskan orang-orang berdosa agar mereka beroleh keselamatan dan hidup yang kekal. Sekarang tugas itu diberikan kepada para murid, agar mereka pergi ke seluruh dunia untuk membaptiskan mereka ke dalam nama Allah Bapa, dan Anak-Nya Yesus Kristus dan Roh Kudus.

Kedua,menerima kuasa Roh Kudus (ay. 22). Agar para murid punya kuasa dan kekuatan melakukan tugas mulia itu, Yesus memberikan Roh Kudus bagi para murid. Dengan Roh Kudus, para murid akan dimampukan untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah di tengah-tengah dunia ini, agar dunia ini memuliakan Allah. Orang yang sudah dipulihkan harus bisa menerima kuasa Roh Kudus. Karena dengan kuasa Roh Kudus itulah yang akan memampukan kita melakukan kehendak, dan Firman TUHAN dan ketetapan TUHAN di dunia ini.

Ketiga,mampu mengampuni dosa orang (ay. 23). Orang yang sudah dipulihkan oleh Yesus harus mampu mengampuni dosa orang kepadanya. Ketika kita mampu mengampuni dosa orang kepada kita maka dosa itu sudah diampuni baik dari dalam dirikita dan orang yang berdosa tersebut. Tetapi jika kita masih menganggap dosa itu masih ada dalam dirikita, maka dosa itu tetap ada di dalam dirikita. Karena itu, segeralah mengampuni dosa orang agar kita bisa mengalami pemulihan dari Yesus.

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA I Minggu, 19 Mei 2024 “KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSEKUTUKAN” (Kisah 2:1-13)

  KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA I  Minggu, 19 Mei 2024   “KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSEKUTUKAN” Kotbah: Kisah 2:1-13   Bacaan: Kejadian 41:37-42 ...