Minggu, 24 Desember 2023

KOTBAH MALAM NATAL Minggu, 24 Desember 2023 “ALLAH MENYERTAI KITA” (Matius 1:18-23)

 KOTBAH MALAM NATAL  Minggu, 24 Desember 2023 

ALLAH MENYERTAI KITA

Kotbah: Matius 1:18-23             Bacaan: Yesaya 7:10-17

Malam ini kita merayakan Malam Natal tat kala Yesus lahir di kandang domba di Betlehem. Ada banyak kenangan dan inspirasi atas peristiwa ini bagi kita sekarang. Peringatan ini tidak berlalu begitu saja tetapi harus membawa makna bagi kita sekarang. Dalam Malam Natal ini akan membahas tema “ALLAH MENYERTAI KITA”. Ungkapan "Allah menyertai kita" dapat dipahami sebagai ekspresi dari kehadiran aktif dan kasih Allah yang termanifestasi dalam peristiwa kelahiran Yesus Kristus.

Ungkapan “Allah Menyertai Kita” memiliki beberapa aspek makna, yakni: 

Pertama, Allah hadir secara Ilahi dalam bayi Yesus. Ungkapan "Allah menyertai kita" menyoroti kehadiran langsung Allah dalam dunia manusia. Kelahiran Yesus Kristus adalah bukti konkrit bahwa Allah tidak hanya menciptakan dunia ini, tetapi juga memasuki dunia sebagai seorang manusia untuk berbagi dalam pengalaman hidup kita. 

Kedua, keintiman kasih dan kepedulian Allah. Allah yang Mahakuasa dan Mahaagung memilih untuk menyertai kita dengan cara yang intim dan penuh kasih. Melalui kelahiran Yesus, Allah menunjukkan kepedulian-Nya terhadap kondisi manusia, keterbatasan, dan kebutuhan keselamatan mereka.

Ketiga, Allah memenuhi janji-janji-Nya. Ungkapan ini mengacu pada pemenuhan nubuat-nubuat Perjanjian Lama, khususnya nubuat dalam Yesaya 7:14. Nama "Immanuel" yang berarti "Allah menyertai kita" menunjukkan bahwa kelahiran Yesus bukanlah suatu kebetulan, melainkan bagian dari rencana ilahi yang telah dijanjikan oleh Allah. 

Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimanakah cara Allah menyertai kita? Berdasarkan Kitab Matius 1:18-23, cara Allah menyertai kita terutama termanifestasi dalam peristiwa kelahiran Yesus Kristus. Mari kita lihat beberapa aspek kunci yang menunjukkan cara Allah menyertai kita berdasarkan pasal ini:

Pertama, Yesus lahir dari Roh Kudus (ay. 18). Maria, ibu Yesus, mengandung dari Roh Kudus. Inilah suatu tanda kehadiran langsung dan karya Roh Kudus dalam proses kelahiran Yesus. Allah secara ajaib terlibat dalam peristiwa ini, menunjukkan bahwa kelahiran Yesus adalah suatu kehendak ilahi.

Beberapa poin penting dalam pemahaman ini termasuk:

Ø  Kelahiran Ajaib: Ungkapan "Maria didapati mengandung dari Roh Kudus" menyoroti aspek ajaib dan keajaiban dari kelahiran Yesus. Ini menekankan bahwa kehamilan Maria bukanlah hasil dari hubungan manusiawi biasa, tetapi merupakan tindakan luar biasa dan campur tangan ilahi.

Ø  Karya Roh Kudus: Penggunaan frasa "didapati mengandung dari Roh Kudus" menegaskan bahwa Roh Kudus memiliki peran kunci dalam proses kelahiran Yesus. Ini menunjukkan bahwa kehamilan Maria adalah suatu karya ilahi yang melibatkan pekerjaan Roh Kudus.

Ø  Pemisahan dari Hubungan Manusia Biasa: Ungkapan ini menekankan bahwa kelahiran Yesus Kristus tidak dapat dijelaskan atau dimengerti dengan parameter hubungan manusia biasa. Kelahiran ini adalah suatu kejadian supernatural yang melibatkan campur tangan langsung dari Allah melalui Roh Kudus.

Kedua, hehadiran Malaikat Tuhan untuk menguatkan Yusuf (ay. 20). Yusuf, tunangan Maria, bermaksud menceraikannya karena mengira Maria hamil bukan dari hubungan pernikahan mereka. Namun, malaikat Tuhan menyatakan diri kepadanya dalam mimpi, memberitahukan bahwa anak yang dikandung oleh Maria adalah dari Roh Kudus. Malaikat memberikan instruksi kepada Yusuf untuk tetap bersama Maria. Hal ini menunjukkan bahwa ada peran penting Malaikat TUHAN untuk menguatkan Yusuf. Berikut adalah poin-poin kunci mengenai peran Malaikat TUHAN dalam konteks ini:

Ø  Memberikan Pengertian Ilahi: Malaikat Tuhan memberikan penjelasan ilahi kepada Yusuf mengenai kehamilan Maria. Malaikat menjelaskan bahwa anak yang dikandung oleh Maria adalah dari Roh Kudus, bukan dari hubungan manusiawi biasa. Ini memberikan Yusuf pengertian yang diperlukan tentang asal usul anak yang dikandung oleh Maria.

Ø  Menguatkan dan Mendorong: Pada saat Yusuf mungkin merasa bingung, cemas, atau bahkan terluka karena situasi ini, malaikat Tuhan muncul untuk memberikan dukungan dan keberanian. Malaikat mendorong Yusuf untuk tidak menceraikan Maria, melainkan untuk tetap bersamanya.

Ø  Menyampaikan Pesan Ilahi: Malaikat Tuhan menyampaikan pesan langsung dari Allah. Dalam mimpi, malaikat memberitahu Yusuf bahwa anak yang dikandung oleh Maria adalah bagian dari rencana ilahi dan akan menjadi penyelamat umat-Nya.

Ø  Mengarahkan untuk Menamai Anak: Malaikat juga memberitahu Yusuf tentang nama yang harus diberikan kepada anak itu: Yesus, yang berarti "Dia yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

Ketiga, menggenapi Nubuat para Nabi (ay. 22-23). Matius menekankan bahwa kelahiran Yesus memenuhi nubuat-nubuat Perjanjian Lama, khususnya nubuat dalam Yesaya 7:14. Nama "Immanuel" yang berarti "Allah menyertai kita" menunjukkan esensi kehadiran ilahi dalam pribadi Yesus Kristus. Melalui kelahiran Yesus, Allah secara harfiah hadir di tengah-tengah umat manusia.

Keempat, membebaskan manusia dari dosa (ay. 21). Dalam konteks Injil Matius, pernyataan "Ia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (ay. 21) menyoroti peran Yesus sebagai Juruselamat yang datang untuk memberikan pembebasan dan pengampunan dosa. Dengan demikian, kehadiran Allah dalam Yesus membawa keselamatan spiritual bagi umat manusia.

RENUNGAN 

Apa yang hendak kita renungkan pada Malam Natal ini? Perenungan dari pernyataan penulis Kitab Matius 1:18-23, yang membahas tema "ALLAH MENYERTAI KITA," dapat melibatkan pemahaman mendalam tentang kehadiran ilahi, kasih Allah, dan arti keselamatan dalam konteks kelahiran Yesus Kristus. Berikut adalah beberapa perenungan yang mungkin muncul:

Pertama, kehadiran Ilahi yang Ajaib. Pemahaman bahwa Yesus lahir dari seorang perawan melalui perbuatan Roh Kudus menegaskan keajaiban kehadiran ilahi. Peristiwa ini memperlihatkan bahwa rencana Allah seringkali melibatkan elemen-elemen yang luar biasa dan di luar nalar manusia.

Kedua, Kasih dan Kepedulian Allah akan umat manusia. Kelahiran Yesus menunjukkan kasih dan kepedulian Allah terhadap umat manusia. Allah tidak hanya menciptakan dunia ini, tetapi juga memilih untuk memasuki kehidupan manusia dengan cara yang sangat pribadi melalui kelahiran sebagai seorang bayi.

Ketiga, pemenuhan Janji Allah. Pemenuhan nubuat-nubuat Perjanjian Lama dalam kelahiran Yesus menyoroti keandalan janji-janji Allah. Ini menjadi dorongan untuk mempercayai bahwa Allah setia dalam memenuhi rencana-Nya dan bahwa kita dapat mengandalkan janji-janji-Nya. 

Keempat, kelahiran Yesus hendak membebasan manusia dari dosa. Pernyataan bahwa Yesus akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa membawa perenungan mengenai makna keselamatan. Kelahiran Yesus Kristus bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi juga langkah penting dalam rencana Allah untuk memberikan pembebasan dari dosa dan memulihkan hubungan manusia dengan-Nya.

Perenungan atas teks ini dapat memperdalam pengalaman spiritual, menguatkan iman, dan membawa pengertian tentang betapa besar kasih dan kehadiran Allah dalam hidup kita. Karena itu, kotbah ini menjadi panggilan untuk meresapi dan merayakan makna Natal sebagai peristiwa kelahiran Sang Juruselamat, yang membawa damai dan keselamatan kepada umat manusia. (rsnh)

Selamat Malam Natal 24 Desember 2022 bagi kita semua!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA I Minggu, 19 Mei 2024 “KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSEKUTUKAN” (Kisah 2:1-13)

  KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA I  Minggu, 19 Mei 2024   “KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSEKUTUKAN” Kotbah: Kisah 2:1-13   Bacaan: Kejadian 41:37-42 ...