Sabtu, 23 Mei 2020

Renungan hari ini:

BERNYANYI BAGI ALLAH



Mazmur 68:5 (TB) "Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah nama-Nya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN; beria-rialah di hadapan-Nya!"

Psalms 68:4 (NET) "Sing to God! Sing praises to his name! Exalt the one who rides on the clouds! For the Lord is his name! Rejoice before him!”

Nyanyian adalah ungkap hati yang dilantunkan dengan melodi dan syair yang indah. Kata-katanya syarat makna. Nyanyian menjadi gambaran pergumulan hidup, serta juga menjadi isi dari sebuah permohonan kepada Sang Ilahi. Dengan menyanyikan sebuah lagu pujian, hati terasa lega, seolah-olah beban berat sudah hilang. Itu sebabnya, pemazmur mengajak kita untuk bernyanyi bagi Allah.

Orang percaya tentu tidak asing dengan memuji Tuhan. Bernyanyi menjadi aspek penting dalam ibadah kita. Apa jadinya jika nyanyian dan kemampuan untuk bernyanyi tidak ada? Pada umumnya, manusia mencurahkan hatinya dengan nyanyian jauh sebelum ia bisa mengungkapkan pikirannya dengan kata-kata. Jujur saja, hidup akan begitu hampa dan kering jika Tuhan tidak memberi manusia kemampuan ini.

Raja Daud dalam ayat hari ini menegaskan agar kita bernyanyi bagi sang Pencipta. Tanpa hadirat Tuhan, musuh-musuh tak bisa dikalahkan dengan kekuatan Daud sendiri. ”Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya” (ay. 2). Daud memuliakan nama Tuhan, yang sudah menumpas lawan-lawan, dengan nyanyian dan pujian. Daud mengucap syukur dengan mempersembahkan banyak hal, termasuk di dalamnya puji-pujian bagi sang Mahakuasa.

Bernyanyi adalah berkat besar yang disingkapkan Tuhan bagi kita. Ini merupakan satu karunia dasar yang kapan pun kita bisa hadirkan bagi Tuhan. Sebagai ciptaan-Nya, kita patut memberi kemuliaan atas segala kebaikan yang telah Dia berikan. Saat kita belum mampu memuliakan Tuhan dengan cara lain, bernyanyi adalah bentuk sederhana memuliakan Tuhan. 

Jika kita mau bernyanyi untuk TUHAN, maka TUHAN sendiripun sangat menghargainya. Bagi pemandangan ALLAH nyanyian pujian kita kepada-Nya lebih baik daripada sapi jantan (Lih. Mzm. 69:31). Artinya, saat kita bernyanyi untuk TUHAN, maka bagi Allah itu lebih berharga dari seekor sapi jantan. Harga sapi jantan mungkin sekitar Rp.15 juta-an. Maka jika kita bernyanyi bagi TUHAN, maka nyanyian kita kita itu dihargai ALLAH sebesar Rp.15 juta-an.  Tentu selain bernyanyi bagi TUHAN kita pun harus mampu memberi harta, waktu, dan tenaga sebagai wujud ucapan syukur, kita juga tidak boleh lupa untuk menyembah Dia dengan puji-pujian. Karena itu, bernyanyilah bagi Tuhan, sebab Dia layak untuk dipuji. (rsnh)

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah untuk TUHAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA I Minggu, 19 Mei 2024 “KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSEKUTUKAN” (Kisah 2:1-13)

  KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA I  Minggu, 19 Mei 2024   “KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSEKUTUKAN” Kotbah: Kisah 2:1-13   Bacaan: Kejadian 41:37-42 ...