Minggu, 04 November 2018

KOTBAH MINGGU XXIII SETELAH TRINITATIS Minggu, 04 Nopember 2018 “KOBARKAN KARUNIA ALLAH YANG ADA PADAMU”

Minggu, 04 Nopember 2018

Kotbah: 2Timotius 1:6-12  Bacaan: Yesaya 43:8-13



Minggu ini kita akan memasuki Minggu Keduapuluh tiga Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Kobarkan Karunia Allah yang ada Padamu”. Karunia rohani adalah kesanggupan kelimpahan ilahi yang diberikan TUHAN kepada setiap orang percaya sejati kepada Yesus Kristus demi pelayanan-Nya di bumi. Alasan Roh Kudus melimpahkan karunia-Nya kepada gereja ialah karena kitalah orang-orang yang bertugas melaksanakan program kerja TUHAN dalam generasi kita; kitalah yang diberikan visi dan misi pelayanan yang harus kita capai dengan karunia-karunia rohani tersebut.

Karunia Allah seperti nyala api yang harus dikobarkan, supaya mencapai suhu panas yang maksimal agar berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuannya. Pernahkah kita membakar ikan besar dengan bara api yang panasnya tidak maksimal atau menggoreng ikan dengan api kompor yang sangat kecil? Bagaimana hasilnya? Pasti ikannya tidak akan pernah masak. Pernakah kita melihat bagaimana seorang tukang besi meleburkan besi dengan api untuk membuat pedang/parang? Bagaimana jadinya kalau apinya tidak dikobarkan sampai panas yang maksimal? Demikian juga dengan karunia Allah dalam diri kita, tidak akan berfungsi dengan baik jika tidak dikobarkan untuk mencapai suhu yang maksimal.


Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimana caranya mengobarkan karunia Allah yang ada pada kita?

Pertama, singkirkan ketakutan yang ada dari hidupmu (ay. 7). Penghalang utama berfungsinya karunia Allah dalam hidup kita adalah KETAKUTAN. Perhatikan baik-baik apa kata Firman Tuhan tentang ketakutan: 2 Timotius 1:7  “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan”. Allah tidak pernah memberikan kepada kita roh ketakutan. Roh ketakutan bukan berasal dari Allah tapi dari iblis, jadi jika kita takut itu berarti kita sementara mempercayai perkataan iblis dalam hidup kita. Roh ketakutan akan membangkitkan perasaan malu, minder, terintimidasi, tertekan yang pada akhirnya akan membuat kita lemah. Roh ketakutan juga akan membangkitkan pikiran yang negatif yang akan menghasilkan sikap dan perilaku yang negatif. Roh ketakutan juga akan menimbulkan perasaan tidak tenang, kepanikan, dan kebingungan yang pada akhirnya akan membuat kita tidak bisa mengambil keputusan yang baik. Perhatikan baik-baik apa yang dikatakan Firman Tuhan, Allah memberikan kepada kita BUKAN roh ketakutan, MELAINKAN roh yang MEMBANGKITKAN KEKUATAN, KASIH DAN KETERTIBAN.

Kedua, jangan bertindak ragu-ragu (ay. 9). Penghalang yang lain yang membuat karunia Allah tidak maksimal dalam hidup kita adalah KERAGUAN.Keraguan itu seringkali memunculkan pertanyaan-pertanyaan seperti ini dalam hati kita: “Apakah saya memiliki karunia Allah dalan diri saya?”  “Apakah saya layak mendapatkan karunia Allah?” dll.Perhatikan apa yang dikatakan Firman Tuhan bagi kita yang masih ragu. 2 Tim. 1:9  “Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesussebelum permulaan zaman.”

Keraguan seringkali muncul dari perasaan tidak layak, karena kita tidak memiliki cukup kebaikan untuk layak menerima pemberian Allah. Karena itu kita perlu diingatkan kembali oleh Firman Tuhan, bahwa keselamatan kita dan panggilan kudus yang Tuhan tetapkan atas hidup kita bukan berdasarkan perbuatan kita, tetapi berdasarkan rencana (maksud dan tujuan) dan kasih karunia (pemberian yang cuma-cuma) dari Allah sendiri SEBELUM PERMULAAN ZAMAN, sebelum langit dan bumi diciptakan. Jadi jangan ragu, percayalah, kita layak bukan karena perbuatan kita tapi karena Allah mengasihi kita.

Kuncinya hanya satu, semua itu akan kita terima di dalam Kristus Yesus. Allah Bapa tidak melihat perbuatan kita, tetapi melihat apa yang telah Yesus perbuat di kayu salib, ketika kita percaya kepada apa yang Yesus sudah kerjakan bagi kita. Saat kita tinggal di dalam Kristus Yesus maka yang kelihatan bukan lagi perbuatan kita tapi kesempurnaan perbuatan Kristus Yesus bagi kita. Percayalah di dalam Kristus kita semua dilayakkan untuk menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah dari Allah. 

Ketiga, mulailah pergunakan semua karunia yang ada padamu untuk memuliakan Allah. Yang terakhir adalah mulailah bertindak sekarang, bangkitlah menjadi terang Tuhan. Jadilah saksi dengan semua talenta, kemampuan, keahlian dan semua hal yang ada padamu hari ini. Semua itu pemberian Allah. Jangan tunggu besok. Bertobatlah hari ini, lakukanlah sesuatu yang baik mulai hari ini, berubahlah hari ini, bersaksilah hari ini. Dan ingat teruslah belajar, berlatih,dan jangan menyerah.

Ada orang tua rohani dan saudara-saudara rohani yang akan menolongmu, bergabunglah bersama mereka, carilah mentor, pelatih, gembala, guru, sahabat, teman yang bisa mendukungmu. Dan mulailah belajar menjadi sahabat, saudara, pelatih, guru, gembala, orang tua rohani yang baik supaya banyak orang bisa ditolong. Sebagaimana Timotius adalah anak rohani dari Paulus dan mewarisi iman yang tulus ikhlas dari nenek dan ibunya, memiliki sahabat rohani seperti Titus, kepada kita pun Tuhan menyediakan semua yang terbaik untuk menolong kita tetap berkobar-kobar di dalam melayani Tuhan.

Karena itu, kobarkan karunia Allah yang ada padamu, jangan takut, Bapa mengasihimu sebab engkau percaya kepada Yesus Kristus Tuhan yang telah mati dan bangkit bagi kita. (rsnh)

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA I Minggu, 19 Mei 2024 “KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSEKUTUKAN” (Kisah 2:1-13)

  KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA I  Minggu, 19 Mei 2024   “KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSEKUTUKAN” Kotbah: Kisah 2:1-13   Bacaan: Kejadian 41:37-42 ...