Selasa, 10 April 2018

Renungan hari ini: BERJALANLAH TUHAN DI TENGAH-TENGAH KAMI

Renungan hari ini:

BERJALANLAH TUHAN DI TENGAH-TENGAH KAMI


Keluaran 34:9 (TB)  "Jika aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami..." 

Exodus 34:9 (NRSV) "If now I have found favor in your sight, O Lord, I pray, let the Lord go with us.” 

Kalimat “Berjalanlah kiranya TUHAN di tengah-tengah kami” adalah merupakan doa permohonan Musa kepada Allah agar TUHAN setia menyertai mereka di padang gurun menuju tanah Perjanjian Kanaan. Permohonan ini muncul akibat dari ulah umat Israel yang tidak setia kepada TUHAN. Musa meyakini bahwa hanya kasih karunia Tuhan-lah satu-satunya yang sangat mereka butuhkan untuk melewati perjalanan berat menuju tanah Kanaan.

Hal yang sama juga kita alami saat ini. Saat ini kita sedang berjuang melewati padang gurun hidup kita masing-masing. Jika kita mengandalkan kekuatan kita untuk menjalani kehidupan ini, maka kita akan segera jatuh dalam keputus-asaan. Hanya di dalam kasih karunia Tuhan, kita mendapat penyertaan dan perlindungan-Nya, yang memampukan kita melewati perjalanan padang gurun. Kasih karunia adalah kesanggupan Tuhan yang cukup untuk membawa kita mampu menghadapi tantangan dan masalah-masalah yang ada dalam hidup kita. Di luar kasih karunia Tuhan, kita harus hidup dengan kekuatan dan kemampuan kita sendiri yang lemah dan terbata. Ancaman terbesar bukanlah dahsyatnya padang gurun dengan kalajengking atau ularnya, bukan juga bangsa-bangsa di padang gurun yang siap menyerang dan memeranginya. Ancamannya bagi umat Tuhan adalah jika Tuhan menolak menyertai perjalanan umat pilihan-Nya.

Dalam kasih karunia-Nya, Tuhan telah berjanji bahwa Ia sendirilah yang akan membimbing dan memberikan ketentraman kepada kita. Jika kita ingin dibimbing dan dipimpin, kita harus bersungguh-sungguh dengan sepenuh hati menginginkan-Nya seperti yang dilakukan Musa. Baginya, tanah yang berlimpah susu dan madu tidak ada artinya jika tidak ada penyertaan Tuhan di sana. Musa hanya menginginkan penyertaan Tuhan. Karena ia mengerti bahwa segala yang dia perlukan ada dalam penyertaan Tuhan.

Jika TUHAN berjalan di tengah-tengah kita maka tentu hidup kita akan berbeda dari segala bangsa di dunia. TUHAN berjalan di tengah-tengah umat-Nya dan membuat mereka dibedakan dari segala bangsa (Bil. 10:35-36, 11-36; Ul. 7:6-8; 1Raja 8:53). Bagi gereja Tuhan zaman ini, sebagai umat ketebusan, kita tahu bahwa di mana pun kita berada di situ Allah Roh Kudus berhadirat dalam kita (1Kor. 6:18-20) berarti gereja-Nya juga hidup dalam kasih karunia-Nya. Untuk itu marilah kita bersama-sama membuktikan kepada dunia bahwa kasih karunia-Nya ada bersama kita dan seluruh perilaku dalam aspek kehidupan kita seperti kebaikan hati, memberi hadiah, memberi tanda mata, suka menolong, keanggunan dalam penampilan, memberikan kesempatan dan lain sebagainya berasal dari Tuhan Yesus semata (Yoh. 17:14-19; Rm. 12:1-2; Yoh. 14:16-17; Mat. 28:20). Untuk itu kita tidak perlu takut akan apa pun selain mengucap syukur dan terus berjalan dalam pimpinan dan kasih karunia Tuhan bersama seluruh anggota keluarga serta mengajak orang-orang sekitar kita untuk mengenal Tuhan dan beroleh kasih karunia dan keselamatan-Nya sampai kita masuk ke Yerusalem baru. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA I Minggu, 19 Mei 2024 “KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSEKUTUKAN” (Kisah 2:1-13)

  KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA I  Minggu, 19 Mei 2024   “KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSEKUTUKAN” Kotbah: Kisah 2:1-13   Bacaan: Kejadian 41:37-42 ...