Rabu, 14 Februari 2018

Renungan hari ini: JANGANLAH KERASKAN HATIMU


JANGANLAH KERASKAN HATIMU


Ibrani 3:15 (TB) Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman"

Hebrews 3:15 (NRSV) As it is said, "Today, if you hear his voice, do not harden your hearts as in the rebellion”

Mengeraskan hati adalah salah satu bentuk perlawanan. Jika hati mengeras maka sulit menerima pembaruan. Bangsa Israel adalah bangsa yang terkenal dengan bangsa yang tegar tengkuk, keras kepala, dan berkepala batu (Kel. 32:9; Yes. 48:4). Berkali-kali Tuhan bermaksud memimpin mereka dalam kebenaran, tetapi mereka selalu menyimpang. Mereka telah lama hidup dalam perbudakan, bahkan mereka mulai kurang mengenal jati diri mereka. Ketika Allah mengeluaran mereka dari tanah perbudakan, mereka justru curiga bahwa Tuhan hanya akan membinasakan mereka di padang gurun. Mereka lebih memilih hidup dalam perbudakan daripada menjadi orang yang merdeka; hal ini tampak dari segala keluh kesah mereka yang disampaikan kepada Musa (Bil. 11:5).

Firman Tuhan berkata: "….jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa…..Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman" (Ibr. 3:13, 15). Tegar hati adalah perkara yang jahat di mata Tuhan. Orang yang tegar hati, keras kepala, dan berkepala batu adalah orang yang sulit atau tidak bisa diajak bicara. Orang demikian bila sedang berjalan ke arah barat, maka sulit sekali mengubahnya ke timur. Suara hatinya telah menjadi tumpul sehingga suara Allah tidak terdengar lagi. Ataupun terdengar, tapi dianggap angin yang dibiarkan berlalu begitu saja. 

Dosa adalah sebab utama mengapa banyak anak Tuhan hidup dalam ketegaran hati. Orang yang diperingati untuk tidak berbuat dosa tapi terus melakukannya, hatinya akan menjadi tumpul dan lama-kelamaan mengeras seperti batu. Mereka mulai mengajak beradu argumentasi dengan Tuhan. Dan mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, misalnya kumpul kebo dianggapnya kemajuan zaman atau korupsi dianggapnya sebagai kebudayaan bahkan memukul isteri dianggapnya sebagai sesuatu yang wajar. Mereka adalah orang-orang yang tidak bisa dinasihati. Meskipun mereka pernah mendengar suara lembut dalam hatinya yang menegur saat berbuat salah ? mereka mengabaikan peringatan tersebut. Oleh sebab itu, apabila suara hatimu berbicara untuk tidak melakukan hal yang jahat maka jangan abaikan peringatan seperti itu ! Mengabaikan sekali saja, cukup untuk mengundang dosa-dosa lainnya. Bertobatlah dan lembutkan hati kita supaya suara-Nya kembali terdengar ! dan kita pasti selamat

Sikap mengeraskan hati akan mendatangkan murka Allah sehingga kita tidak dapat memiliki dan menikmati penggenapan janji Allah.  Dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen, tidak dapat kita hitung lagi berapa kali kita membaca firman Tuhan atau mendengar firman dalam ibadah-ibadah yang kita ikuti. Pertanyaan yang sangat penting kita renungkan dan pergumulkan adalah apa pengaruh firman Tuhan yang kita baca dan kita dengar tersebut dalam kehidupan kita. Kalau kita tidak memiliki pertumbuhan iman dan dalam hidup kita tidak ada pembaharuan padahal kita sudah membaca dan mendengar firman, mari kita bertanya: “jangan-jangan kita mengeraskan hati kita”. Hati kita seperti tanah yang berbatu-batu di mana firman itu ditaburkan tetapi tidak bertumbuh atau tidak bertahan lama. 

Oleh sebab itu pada hari ini, ketika kita membaca renungan ini – jangan keraskan hatimu – sebaliknya bukalah hatimu supaya Dia masuk di dalamnya, biarkan hatimu disentuh oleh firman Tuhan yang akan mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik kita di dalam kebenaran sehingga kita diperlengkapi untuk perbuatan baik (2Tim. 3: 16-17). Dengan demikian kita akan menerima segala berkat dan penggenapan janji Allah. Sekali lagi, jangan keraskan hatimu, milikilah hati yang mau mendengar dan taat akan firman Allah. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA I Minggu, 19 Mei 2024 “KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSEKUTUKAN” (Kisah 2:1-13)

  KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA I  Minggu, 19 Mei 2024   “KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSEKUTUKAN” Kotbah: Kisah 2:1-13   Bacaan: Kejadian 41:37-42 ...