Jumat, 09 Februari 2018

PERKEMBANGAN TEOLOGI GKPA





I.      PENDAHULUAN

Berdasarkan Tata Laksana GKPA, maka ada beberapa hal yang menjadi tujuan pelaksanaan rapat Pendeta di GKPA, yakni:[2]
a.     Membahas dan menyimpulkan hal-hal yang berkaitan dengan status, tugas dan pelayanan Pendeta serta Pelayanan GKPA pada umumnya.
b.     Memberi pertimbangan dan usul terutama yang bersifat kerohanian dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pengembangan, perwujudan maksud dan tujuan GKPA kepada Pucuk Pimpinan dan Majelis Pusat.
c.     Membahas perkembangan Teologi diperhadapkan dengan konfesi dan dogma yang dianut GKPA.
d.     Membahas pelaksanaan tugas-tugas kependetaan yang ditetapkan dalam Tata Gereja, Tata Laksana dan Peraturan GKPA lainnya.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka tahun ini kami dari Pengurus Rapat Majelis Pendeta GKPA akan menyampaikan beberapa pemikiran diskursus teologi GKPA yang perlu kita gali dan kembangkan serta beberapa metode pelayanan yang harus kita bangun bersama dalam rangka mencapai visi GKPA, yakni: “Gereja yang unggul melayani dalam kebersamaan”.


II.     PERKEMBANGAN TEOLOGI

Dalam bagian perkembangan teologi ini kami akan bagi dalam dua bagian besar, yakni:

II.1. Pendalaman Teologi GKPA

II.1.1. Ruhut Parmahanion dan Pamincangon (RPP GKPA).
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kita di tengah-tengah warga jemaat GKPA, sudah waktunya kita menerjemahkan dokumen RPP GKPA ke dalam bahasa Indonesia dan kita sahkan secara bersama penggunaannya. Konsep terjemahan RPP GKPA ini kami lampirkan dalam sajian ini untuk kit baca dan sempurnakan demi kemajuan pelayanan kita ke masa depan (Lih. Lampiran I).


II.1.2. Pelaksanaan Persiapan Perjamuan Kudus di GKPA.

Dahulu pada masa zaman zending di tanah Batak, sebelum pelaksanaan Perjamuan Kudus, selalu didahului oleh persiapan Perjamuan Kudus. Artinya, sebelum mengikuti dan menghadiri Ibadah Perjamuan Kudus, warga jemaat dipesiapkan hati dan pikirannya satu minggu sebelum pelaksanaan Ibadah Perjamuan Kudus itu. Itulah sebabnya dalam Agenda GKPA yang lama tata ibadah persiapan Perjamuan Kudus ini masih dicantumkan. Namun dalam revisi Agenda GKPA, tata ibadah perpisapan Perjamuan Kudus ini dihapus. Kita tidak tahu apa alasan teologisnya mengapa hal itu dihapus dari Agenda GKPA. Kemungkinan karena warga jemaat tidak merasa perlu lagi ada persiapan tapi langsung saja ke Ibadah Perjamuan Kudus.

Dalam beberapa Gereja, pelaksanaan persiapan Perjamuan Kudus ini masih tetap dipertahankan dan dilaksanakan sebelum memasuki Ibadah Perjamuan Kudus itu. Caranya tidak seperti cara kita dulu harus di dalam ibadah di Gereja. Persiapan pelaksanaan Perjamuan Kudus ini dilaksanakan dalam ibadah keluarga (Partangiangan Wek/Sektor/Wilayah). Teknisnya adalah seusai kotbah, maka penatua (baca: Sintua) membacakan bagian dari teks persiapan Perjamuan Kudus dari Agenda GKPA. Kemudian, penatua menanyakan kesiapan diri dan hati warga jemaat yang hadir pada ibadah keluarga itu untuk menghadiri dan mengikuti Ibadah Perjamuan Kudus yang akan dilaksanakan Minggu depannya. Kegiatan ini diwartakan di Gereja agar warga jemaat datang ke Ibadah Keluarga untuk mempersiapkan diri menghadiri Ibadah Perjamuan Kudus.

Tradisi ini perlu kita tiru dan kembangkan kembali di GKPA. Karena sesungguhnya setiap orang yang hendak menghadiri Ibadah Perjamuan Kudus harus dibekali dengan pemahaman Firman TUHAN agar mereka benar-benar siap untuk menerima sakramen Perjamuan Kudus sebagai sarana penghapusan dosa bagi kita. Para pengkotbah pada ibadah persiapan itu harus mengaitkan teks Firman TUHAN dengan rencana Perjamuan Kudus yang akan dilaksanakan oleh Gereja.

Berkaitan dengan pelaksanaan Perjamuan Kudus di GKPA yang belum menerima “Perjamuan Kudus Anak” (Paedocomunion), maka salah satu cara menampung pelayanan anak pada saat menghadiri Perjamuan Kudus adalah dengan memberikan berkat kepada mereka seusai pelaksanaan Perjamuan Kudus bagi orang dewasa. Anak-anak di bawa ke depan, lalu pendeta menumpangkan tangan kepada mereka lalu mendoakan berkat bagi mereka dengan rumusan, “Tuhan memberkati engkau” Amin.

II.2. Beberapa Metode Pelayanan yang Unggul Melayani dalam kebersamaan.

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kita di GKPA, maka setiap Rapat Majelis Pendeta GKPA kita harus mencoba memikirkan dan membicarakan metode-metode pelayanan baru yang membangkitkan iman dan semangat warga GKPA untuk bertumbuh, berkembang dan berbuah. Melalui forum yang mulia ini, kita para pendeta GKPA duduk bersama memikirkan menu-menu baru dalam pelayanan kita di tengah-tengah warga jemaat yang sedang kita layani. Sehingga kita pulang dari Rapat Majelis Pendeta GKPA kita membawa oleh-oleh yang berharga bagi warga jemaat kita.

Dalam persidangan yang mulia ini, kami mencoba menawarkan beberapa diskursus metode pelayanan yang unggul yang bisa kita sepakati dan kembangkan, seperti:

II.2.1. Bulan Keluarga.

Dari 12 bulan yang kita jalani setiap tahunnya kita sepakati satu bulan kita gunakan khusus untuk melayani keluarga. Bulan itu kita fokus mengambil tema tentang keluarga. Bulan itu kita sebut dengan “Masa Penghayatan Hidup Berkeluarga” (MPHB) GKPA. Tema setiap tahun dalam masa penghayatan hidup berkeluarga ini bisa kita tetapkan pada rapat Majelis Pendeta GKPA setiap tahunnya.

Jika kita berkenan kita memilih bulan “Oktober” sebagai bulan keluarga bagi GKPA. Mengapa? Karena pada bulan ini GKPA merayakan hari jadinya. Sehingga semua rangkaian acara bulan keluarga ini akan diakhiri dengan “Pesta Olopolop GKPA”.

Mungkin kita bertanya, apa-apa sajakah rangkaian acara dalam bulan Keluarga GKPA ini? Di bawah ini kita coba menyusun contoh rangkaian acara Bulak Keluarga GKPA, sebagai berikut:
a.     Tema Bulan Keluarga GKPA 2018 adalah “Keluargaku adalah Surgaku”
b.     Pembukaan Bulan Keluarga GKPA Minggu, 6 Oktober 2018. Tema ibadah: “Keluarga adalah Ladang TUHAN yang harus digarap”.
c.     Forum Komunikasi Orangtua dan Anak, Sabtu, 12 Oktober 2018. Tema/Materi: “Aware tentang Kesehatan Mental”.
d.     Penyegaran Janji Pernikahan, Minggu, 13 Oktober 2018. Tema ibadah: “Menjadi Keluarga yang sehati”.
e.     Pesona Kitab Suci dan Kidung Pujian, Sabtu-Minggu, 19-20 Oktober 2018. Kegiatan: (a) Lomba Cerdas Cermat Alkitab dan Buku Ende Angkola-Mandailing, (b) Lomba Baca Indah Kitab Suci, (c) Lomba Vocal Group Keluarga.
f.      Seminar Pasutri, Jumat, 25 Oktober 2018. Tema/Materi: “Menyembuhkan Luka-luka Batin”
g.     Aneka Lomba Kebersamaan, Sabtu, 26 Oktober 2018. Kegiatan: (a) Lomba memasak, (b) Lomba Pimpong, (c) Lomba Senam Maumere.
h.     Puncak Pesta Olopolop GKPA, Minggu, 27 Oktober 2018. Tema ibadah: “Keluarga yang berpusat kepada ALLAH”.

Inilah contoh rangkaian acara dalam Bulan Keluarga GKPA 2018. Tujuan dari bulan keluarga ini adalah untuk mengeratkan tali kasih di antara keluarga baik secara pribadi maupun secara jemaat. Semua kegiatan ini menjadi kegiatan bersama rutin GKPA.

II.2.2. Sekolah Alkitab Liburan (SAL).

Setiap tahun anak-anak mengalami masa liburan sekolah yang cukup panjang. Terkadang masa liburan ini tidak digunakan untuk kegiatan yang baik dan berguna. Kebanyakan waktu liburan itu habis tanpa makna.

Dalam rangka mengisi masa liburan panjang itu, GKPA mencoba menawarkan “Sekolah Alkitab Liburan” (SAL) bagi anak-anak kita. Kegiatan ini sudah hamper 3 tahun belakangan ini gencar-gencar ditawarkan oleh beberap instansi NGO kepada gereja-gereja. Namun tidak semua gereja bersedia menerima program yang baik ini.

Kita bisa menelusuri program ini di dunia maya dalam laman-laman situs, seperti: https://jeniuscaraalkitab.com, http://pepak.sabda.org, http://www.childrenareimportant.com, dan lain sebagainya. Materi dan bentuk acaranya bisa kita unduh secara gratis dan kita pelajari dengan baik.

GKPA sudah saatnya menggunakan program ini untuk meningkatkan mutu pelayanan kita. Anak-anak GKPA kita bekali dengan iman yang kuat selama mereka liburan. Minimal dalam masa liburan itu, kita isi mereka dengan bekal Firman TUHAN.

II.2.3. “Selasa Pengajaran”

“Selasa Pengajaran” adalah gerakan kebangunan spiritual jemaat GKPA. Program ini didesain menjadi program unggulan gereja untuk melengkapi hidup spiritualitas jemaat dan sintua serta majelis agar dapat menjadi pribadi dan komunitas yang berwawasan, berkarakter, siap menghadapi tantangan iman, dan menjadi murid Kristus dalam panggilan hidupnya sesehari.

Seperti sebuah sandwich yang lengkap dan berlapis dengan kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh, program Selasa Pengajaran setiap bulannya juga memiliki ariasi kegiatan tiap minggunya. Hal ini dikelola sedemikian agar setiap jemaat yang mengikutinya merasakan paket lengkap sebagai seorang murid Kristus yang diperlengkapi dalam hidup pelayanan sesehari.

Apakah kegiatan yang dilakukan dalam “Selasa Pengajaran” ini?
a.    School of Ministry (SOM)
SOM merupakan program pembinaan berkurikulum. SOM dibentuk sebagai wadah pendidikan pelayanan bagi orang awam untuk memperlengkapi jemaat yang tidak pernah mengenyam pendidikan teologi agar dapat melayani dengan dasar spiritualitas yang benar, berintegritas, dan professional. Setiap jemaat dapat memilih salah satu kelas yang diminati seturut dengan kerinduan hati masing-masing.

Adapun kegiatan SOM ini adalah:
(1)  School of Disipleship (SOD).
(2)  School of Counceling (SOC).
(3)  Scholl of Prayer (SOP).

b.    Persekutuan Doa Malam (PDM)
Persekutuan Doa Malam disusun untuk memfasilitasi kebutuhan hidup seluruh jemaat agar memperoleh kekuatan melalui sharing dan doa bersama-sama. Kegiatan ini diperlengkapi dengan pelayanan doa secara pribadi oleh para pendeta dan para hamba TUHAN.

c.     Komunitas Unggul Melayani (KUM).
KUM ini merupakan pembinaan bagi seluruh jemaat (pendeta, sintua, biblevrow, diakones, majelis dan jemaat) untuk menggali topik-topik hangat dan actual dari sudut pandang iman Kristen. Pembicara diundang sesuai dengan bidang topik-topik yang akan didiskusikan, seperti: bidang teologi, pendidikan, parenting, kesehatan, sosial, psikolog, negarawan, dll.

II.2.4. Menebar Firman TUHAN melalui Media Sosial (Medsos)

Zaman kita saat ini adalah zaman teknologi. Kemajuan teknologi harus bisa kita gunakan untuk menyebar Firman TUHAN. Saat ini ada banyak media sosial yang bisa kita gunakan untuk memberitakan Firman TUHAN, seperti: Facebook, Whats App, Instagram, Line, Twitter, dll. Dengan media sosial ini kita bisa menjangkau warga jemaat kita setiap hari untuk memberi makanan rohani bagi mereka. Rata-rata warga jemaat GKPA sekarang sudah banyak yang punya HP yang konek ke internet.

Dengan media sosial ini kita sebenarnya kita sedang membukan jemaat GKPA “Dunia Maya”. Jemaat ini kita layani setiap hari dengan menyebar Firman TUHAN.

II.2.5. Sistem Ujian Akhir Calon Pendeta GKPA

Mekanisme tata cara penerimaan calon pendeta di GKPA sudah ada aturannya. Namun system ujian akhir bagi para calon pendeta di GKPA perlu kita rumuskan bersama demi mencapai tujuan yang lebih baik agar kita bisa meraih visi dan misi GKPA 2016-2041.

Secara umum kita masih menganut system ujian tertulis dan wawancara sebagai sarana pengujian calon tahbisan pendeta di GKPA. Pada umumnya mereka hanya ditanyakan soal rumusan-rumusan berkat di dalam ibadah GKPA dan materi-materi lainnya.

Kedepan, jika kita sepakat, sistem ujian akhir bagi calon tahbisan pendeta di GKPA kita rumuskan sebagai berikut:
a.     Calon tahbisan pendeta GKPA diuji secara tertulis tentang topik: Kitab Suci, Konfesi GKPA, RPP GKPA, Tata Gereja/Tata Laksana GKPA, dan sejarah GKPA.
b.     Calon tahbisan pendeta GKPA mengikuti test sidang terbuka di hadapan “Majelis Pedeta GKPA” dengan materi: (a) Etika/Moral, (b) Motivasi diri, (c) Komitmen terhadap panggilan dan visi misi GKPA, (d) Loyalitas, (d) Pengembangan GKPA.
c.     Calon tahbisan pendeta GKPA mendapatkan “Surat Rekomendasi dan Penilaian” dari Pendeta Pembimbing.

Sistem ini akan melihat potensi diri calon tertahbis di hadapan semua Pendeta GKPA, sehingga kita bisa mengetahui secara dini kemampuan dan kelemahannya agar kita bisa saling mengisi dan menguatkan sesama rekan pendeta di GKPA. Rasa korswa dan kebersamaan kita akan terbangun sejak dini dengan rekan-rekan pendeta baru di GKPA.


III.   PENUTUP

Inilah beberap pemikiran teologi dan diskursus teologi yang bisa kita gumuli bersama dalam sidang Rapat Majelis Pendeta GKPA ke 55 ini. Semoga bermanfaat dan berguna dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kita di jemaat yang kita layani. Semoga!!!

Padangsidimpuan, 23 Oktober 2017


PENGURUS RAPAT MAJELIS PENDETA GKPA


Pdt.AHJ.Sibarani,S.Th.        Pdt.Ramli SN Harahap,M.Th.   Pdt. Irwan M.Siregar,S.Th,M.Min.
            Ketua                                                Sekretaris                                               Bendahara







[1] Disampaikan pada Rapat Majelis Pendeta GKPA ke 55 pada 23-25 Oktober 2017 di Kantor Pusat GKPA Padangsidimpuan.
[2] Lih. Tata Laksana GKPA Pasal 47:1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan hari ini: "APAKAH KAMU MAU PERGI JUGA?" (Yohanes 6:67)

  Renungan hari ini:   "APAKAH KAMU MAU PERGI JUGA?"   Yohanes 6:67 (TB2) Lalu kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apak...